Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banyak Warga Gaza Diprediksi Akan Tewas dalam 3 Hari sebelum Gencatan Senjata, Pakar: Sangat Berat

Pakar keamanan menyampaikan prediksi suram tentang nasib warga Palestina di Jalur Gaza pada hari-hari menjelang diberlakukannya gencatan senjata.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Banyak Warga Gaza Diprediksi Akan Tewas dalam 3 Hari sebelum Gencatan Senjata, Pakar: Sangat Berat
AFP/OMAR AL-QATTAA
Orang-orang dan petugas pertolongan pertama memeriksa puing-puing bangunan tempat tinggal yang runtuh akibat pemboman Israel di daerah Saraya di al-Rimal di pusat Kota Gaza pada 4 Januari 2025 di tengah perang yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan Hamas. (Photo by Omar AL-QATTAA / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM – Di tengah sambutan baik terhadap kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas, seorang pakar keamanan menyampaikan prediksi suram tentang nasib warga Palestina di Jalur Gaza.

Andreas Krieg, nama pakar itu, hari-hari menjelang pemberlakukan gencatan senjata, yakni Minggu besok, akan menjadi sangat berat bagi warga Gaza.

Dia mengatakan besar kemungkinan Israel akan memanfaatkan hari-hari sebelum gencatan untuk kembali mengobarkan perang dan mencari keuntungan sebanyak mungkin.

“Tiga hari mendatang akan sangat berat bagi rakyat Gaza, banyak orang akan tewas, dan sayangnya hal itu juga menunjukkan bahwa perang itu sendiri belum selesai,” kata Krieg yang menjadi pengajar Sekolah Kajian Keamanan di King’s College, London, kepada Al Jazeera.

“Gagasan mengenai adanya perjanjian bertahap mulai dari kesepakatan sander hingga lainnya yang lebih berkelanjutan mungkin adalah ide bagus, masalahnya adalah kita sudah melihat tahap satu pada bulan November 2024 dan itu kolaps,” katanya.

Mirip dengan Krieg, eks diplomat AS bernama Adam Clements mengatakan ada kemungkinan besar bahwa serangan yang dilakukan baik oleh pasukan Israel maupun pejuang Palestina akan tetap berlanjut menjelang pemberlakukan gencatan.

Clements juga mengaku “sangat berhati-hati” perihal kemampuan kedua belah pihak untuk menerapkan tahapan-tahapan gencatan senjata yang rumit.

Berita Rekomendasi

“Ini baru satu langkah. Masih ada banyak langkah selain ini,” katanya.

Langkah-langkah itu misalnya pemulihan kembali lembaga pemerintahan di Gaza, pemulihan jaringan listrik dan sistem pendidikan, dan pembangunan kembali tanah Palestina itu.

Perempuan lanjut usia di wilayah Gaza Utara duduk di antara lingkungan yang hancur karena serangan dan Israel.
Perempuan lanjut usia di wilayah Gaza Utara duduk di antara lingkungan yang hancur karena serangan dan Israel. (Haaretz)

Sementara itu, pasukan Israel dilaporkan terus menyerang Gaza beberapa jam setelah pengumuman kesepakatan gencatan senjata.

Jet-jet perang Israel menyerang rumah sakit, tempat perlindungan, dan bangunan perumahan dengan serangan udara secara langsung.

Baca juga: Isi Gencatan Senjata Israel-Hamas, 33 Sandera Ditukar dengan Ribuan Warga Palestina yang Dipenjara

“Bahkan ketika kami meliput, pengeboman terus berlangsung tanpa jeda,” kata Anas al- Sharif, wartawan Al Jazeera di Kota Gaza.

Sharif mengatakan ada suasana riang gembira di Kota Gaza ketika kabar gencatan senjata diketahui warga di Sana. Namun, suasana itu dihancurkan oleh serangan Israel.

“Sebelumnya, kami melihat suasana riang bahagia di anatra para warga yang menghadapi perang ini selama satu setengah tahun, 467 hari penderitaan,” ujarnya.

Gencatan senjata disebut sudah terlambat

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas