Beri Pesan Perpisahan sebelum Trump Menjabat, Biden: Ada Orang Ultra Kaya yang Ancam Demokrasi AS
Di dalam pidatonya sebelum digantikan Donald Trump , Biden memberikan peringatan keras agar warga AS mewaspadai munculnya "oligarki" dari orang kaya
Penulis: Bobby W
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha

TRIBUNNEWS.COM - Pernyataan kontroversial dibagikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam pidato perpisahannya pada hari Rabu (15/1/2025).
Di dalam pidatonya sebelum digantikan Donald Trump pada Senin, 20 Januari 2025 mendatang, Biden memberikan peringatan keras agar warga AS mewaspadai munculnya "oligarki" dari orang-orang kaya ekstrem yang mulai mengakar di AS.
Biden juga memperingatkan potensi terjadinya "kompleks industri-teknologi" yang melanggar hak-hak rakyat Amerika dan masa depan demokrasi di periode pemerintahan AS yang akan datang..
"Hari ini, sebuah oligarki sedang terbentuk di Amerika, yang terdiri dari kekayaan ekstrem, kekuasaan, dan pengaruh yang benar-benar mengancam seluruh demokrasi kita, hak dasar kita, dan kebebasan, serta kesempatan yang adil bagi setiap orang untuk maju," kata Biden dalam pidatonya dari Ruang Oval Gedung Putih,
"Konsentrasi kekuasaan ini berbahaya karena hanya segelintir orang kaya yang memilikinya dan ini akan berakibat buruk jika penyalahgunaan kekuasaan ini dibiarkan tanpa pengawasan." lanjut Biden seperti yang dikutip dari ABC News.
Biden kemudian mengutip peringatan Presiden Dwight Eisenhower tentang munculnya kompleks industri-militer ketika ia meninggalkan jabatannya pada tahun 1961
"Saya juga sangat khawatir tentang potensi munculnya kompleks industri-teknologi yang bisa menimbulkan bahaya nyata bagi negara kita." lanjut Biden
Biden menggunakan pidato selama 15 menit itu untuk menawarkan model transfer kekuasaan yang damai tanpa menyebut Trump sama sekali dalam pidatonya.
Peringatan ini sepertinya digunakan Biden untuk menyindir sejumlah individu terkaya di dunia dan tokoh-tokoh besar industri teknologi yang baru-baru ini menyatakan dukungannya kepada Trump
Satu di antaranya yang menjadi sorotan adalah sosok manusia terkaya di dunia yakni Elon Musk yang menghabiskan lebih dari $100 juta untuk membantu Trump terpilih.
Tak hanya Musk , pidato tersebut juga dinilai banyak pengamat sebagai sindiran kepada Mark Zuckerberg dari Meta dan Jeff Bezos dari Amazon yang mulai banting setir mendukung Donald Trump setelah ia memastikan diri menang di Pilpres AS.
Baca juga: Reaksi 18 Pemimpin Dunia atas Gencatan Senjata Israel-Hamas: Biden, Trump, dan Erdogan
Langkah pendekatan tersebut begitu terlihat saat keduanya tiba-tiba melakukan kunjungan ke kediaman Trump di Mar-A-Lago dan menyumbangkan dana fantastis untuk komite pelantikan capres dari Partai Republik tersebut.
Biden dan Trump Rebutan Klaim soal Gencatan Israel-Hamas
Sebelum menyampaikan pidato perpisahannya, Biden sempat bertemu dengan sejumlah wartawan untuk membahas kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Palestina.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.