BREAKING NEWS: PM Israel Netanyahu Sepakati Perjanjian Gencatan Senjata dengan Hamas
Benjamin Netanyahu mengatakan akan menggelar rapat dengan kabinet keamanannya hari ini. Lalu, pemerintah Israel akan menyepakati gencatan senjata.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza dan pengembalian sandera telah tercapai, Jumat, (17/1/2025).
Sebelumnya, kantor Netanyahu sempat berujar ada kendala pada menit-menit terakhir dalam perjanjian gencatan senjata.
Dikutip dari kantor berita Associated Press, Netanyahu mengatakan akan menggelar rapat dengan kabinet keamanannya hari ini. Akan diadakan pemungutan suara untuk menyetujui gencatan senjata.
Times of Israel melaporkan pihak yang menolak akan diberi kesempatan 1 x 24 jam untuk mengajukan petisi ke Mahkamah Agung.
Menteri Keamanan Israel Itamar Ben Gvir menjadi salah satu pihak yang bersikeras menolak gencatan senjata. Dia bahkan mengancam akan mengundurkan diri jika kabinet menyetujui gencatan senjata.
Meski demikian, menurut The New York Times, ancaman Ben Gvir itu tidak akan bisa membatalkan gencatan senjata. Netanyahu masih akan didukung mayoritas anggota parlemen (62 kursi).
Israel sempat menunda kesepakatan itu dan menyebut adanya perselisihan dengan Hamas pada menit-menit terakhir.
Netanyahu mengatakan dia telah memerintahkan satuan tugas khusus untuk menerima kembalinya para sandera dari Gaza. Keluarga sandera juga telah diberi tahu bahwa kesepakatan itu telah tercapai.
Di Israel, perdana menteri sayap kanan itu telah didesak untuk menyepakati gencatan senjata guna mengembalikan para sandera.
Sementara itu, kantor Netanyahu mengonfirmasi bahwa tim negosiasi Israel dan Hamas di Kota Doha, Qatar, telah menandatangani kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.
Di sisi lain, presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menyampaikan peringatan.
Trump meminta gencatan senjata Israel-Hamas harus sudah disepakati sebelum dia dilantik hari Senin nanti.
“Kami mengubah arahnya, kami mengubahnya dengan cepat, dan sejujurnya lebih baik [gencatan senjata] disepakati sebelum saya mengambil sumpah jabatan,” kata Trump dalam wawancara dengan Dan Bongino.
Berikut isi kesepakatan gencatan senjata.
Tahap Pertama
- Durasinya adalah 42 hari
- Hamas-Israel menghentikan sementara operasi militer, Israel menarik pasukan ke arah timur dan menjauh dari daerah berpenduduk ke daerah di sepanjang perbatasan di seluruh wilayah Jalur Gaza, termasuk Wadi Gaza, 700 meter sebelum perbatasan, berdasarkan peta pra-7 Oktober 2023
- Israel menghentikan sementara aktivitas udara untuk keperluan militer dan pengintaian di Jalur Gaza selama 10 jam per hari, dan 12 jam pada hari-hari pembebasan tahanan
- Israel akan membebaskan sekitar 2.000 tahanan Palestina, termasuk 250 orang yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, dan sekitar 1.000 tahanan setelah 7 Oktober 2023.
Pengembalian pengungsi ke daerah tempat tinggalnya dan penarikan pasukan Israel dari Wadi Gaza
Baca juga: Jika Melanggar Gencatan Senjata di Gaza, Israel Terancam Kembali Digeruduk Rudal Houthi
- Setelah pembebasan 7 tahanan Israel, pasukan Israel akan mundur seluruhnya pada hari ke-7, mulai dari Jalan Al-Rashid di timur ke Jalan Salah Al-Din, dan membongkar semua situs militer di area ini. Proses pemulangan pengungsi dimulai, Israel menjamin kebebasan bergerak warga di seluruh sektor, serta masuknya bantuan kemanusiaan melalui Jalan Al-Rashid sejak hari ke-1 tanpa hambatan
- Pada hari ke-22, pasukan Israel mundur dari pusat Jalur Gaza, terutama dari Poros Netzarim dan Bundaran Kuwait, ke daerah yang dekat dengan perbatasan, dan instalasi militer dibongkar seluruhnya. Para pengungsi terus kembali ke tempat tinggal mereka, dan diberi kebebasan bergerak di seluruh wilayah Jalur Gaza
- Pada hari ke-7, penyeberangan Rafah dibuka dan bantuan kemanusiaan, bahan bantuan, dan bahan bakar dalam jumlah yang cukup masuk melalui 600 truk setiap hari, 50 di antaranya mengangkut bahan bakar, dan 300 truk menuju ke utara Jalur Gaza
Pertukaran tahanan
- Hamas membebaskan 33 tahanan Israel (hidup atau mati), termasuk perempuan sipil, tentara, anak-anak di bawah usia 19 tahun, orang lanjut usia (di atas 50 tahun), serta warga sipil yang terluka dan sakit. Untuk setiap tahanan Israel, Israel akan membebaskan 30 tahanan Palestina dari penjara dan pusat penahanan Israel
- Sebagai imbalan atas pembebasan 30 tahanan Palestina yang lanjut usia dan sakit dari penjara pendudukan, Hamas akan membebaskan semua tahanan Israel yang masih hidup, termasuk warga sipil lanjut usia, yang sakit dan terluka.
- Israel membebaskan 50 tahanan Palestina untuk setiap tentara wanita Israel yang ditahan dan dibebaskan oleh Hamas.
Jadwal pertukaran tahanan tahap 1
- Pada hari ke-1, Hamas membebaskan 3 tahanan sipil Israel, dan pada hari ke-7 membebaskan 4 tahanan lainnya. Hamas membebaskan 3 tahanan Israel setiap 7 hari dan membebaskan semua tahanan yang masih hidup, sebelum mengembalikan jenazah.
- Pada hari ke-42, Israel membebaskan 47 tahanan Palestina yang dipenjarakan kembali setelah pembebasan mereka pada tahun 2011.
- Jika jumlah tahanan Israel yang masih hidup yang dibebaskan tidak mencapai 33, jumlah sisa tahanan tubuh akan selesai. Sebagai imbalannya, pada hari ke-42, Israel membebaskan semua perempuan dan anak-anak yang ditangkap dari Jalur Gaza setelah 7 Oktober 2023.
- Proses pertukaran terkait dengan sejauh mana kepatuhan terhadap ketentuan perjanjian, termasuk penghentian operasi militer di kedua sisi, penarikan pasukan pendudukan, kembalinya pengungsi, dan masuknya bantuan kemanusiaan.
- Israel dilarang menangkap kembali tahanan Palestina yang dibebaskan dengan tuduhan yang sama seperti saat mereka ditangkap sebelumnya, dan mereka tidak akan ditangkap kembali untuk menjalani sisa hukumannya.
- Tahanan Palestina tidak akan diminta menandatangani dokumen apa pun sebagai syarat pembebasan mereka.
- Kriteria yang ditetapkan untuk pertukaran tahanan dan narapidana pada tahap pertama tidak akan digunakan sebagai dasar pertukaran pada perjanjian tahap kedua.
- Perundingan tidak langsung antara kedua belah pihak mengenai syarat-syarat pelaksanaan perjanjian tahap kedua dimulai selambat-lambatnya pada hari ke-16 sejak berlakunya perjanjian, dan kesepakatan harus dicapai sebelum hari ke-35 perjanjian tahap pertama.
Tahap Kedua
- Durasinya adalah 42 hari
- Ketenangan berkelanjutan, Hamas-Israel menghentikan secara permanen operasi militer dan aktivitas permusuhan, dan dimulainya kembali pertukaran tahanan antara kedua belah pihak, termasuk semua pria Israel yang masih hidup dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina yang disepakati.
- Pasukan Israel akan mundur sepenuhnya dari Jalur Gaza.
Tahap Ketiga
- Durasinya adalah 42 hari
- Pertukaran jenazah dan sisa-sisa orang mati yang ditemukan oleh kedua belah pihak setelah mencapai dan mengidentifikasi mereka.
- Implementasi rencana rekonstruksi Jalur Gaza dalam jangka waktu 3-5 tahun dimulai, termasuk perumahan, bangunan sipil, dan infrastruktur, selain kompensasi bagi semua yang terkena dampak, di bawah pengawasan sejumlah negara dan organisasi yang mensponsori perjanjian tersebut.
- Membuka seluruh perlintasan dan memberikan kebebasan pergerakan orang dan barang.
PBB, badan-badannya, dan organisasi internasional lainnya melanjutkan pekerjaan mereka dalam menyediakan layanan kemanusiaan di seluruh wilayah Jalur Gaza.
Proses implementasi perjanjian tersebut akan diawasi oleh Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat.
(Tribunnews.com/Febri/Yunita/)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.