Drone Ukraina Bikin Kebakaran Besar Depot Minyak Rosneft, Tim Trump Godok Lagi Sanksi Minyak Rusia
Pada malam hari tanggal 15 Januari, ledakan dilaporkan terjadi di wilayah Voronezh, Rusia disebabkan serangan drone Ukraina
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha

TRIBUNNEWS.COM - Pada malam hari tanggal 15 Januari, ledakan dilaporkan terjadi di wilayah Voronezh, Rusia.
Ledakan keras terdengar di dekat kota Liski, tempat depot minyak berada.
Menurut Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina dan Pasukan Operasi Khusus, pasukan Ukraina berhasil menyerang depot minyak Liskinskaya dekat Voronezh, yang merupakan bagian dari infrastruktur Rosneft.
"Pada malam 16 Januari 2025, unit-unit Pasukan Operasi Khusus Angkatan Bersenjata Ukraina, berkoordinasi dengan komponen lain dari Angkatan Pertahanan, berhasil menyerang depot minyak Liski di wilayah Voronezh Rusia," Staf Umum melaporkan, dikutip dari Defece Express.
Pasukan Operasi Khusus mengonfirmasi bahwa mereka telah menyerang fasilitas Rosneft di Liski, dekat Voronezh.
Staf Umum menambahkan bahwa sedikitnya tiga pesawat nirawak serang mengenai sasaran, yang memicu kebakaran besar-besaran di lokasi tersebut.
"Akibat pemogokan tersebut, terjadi kebakaran besar di depot minyak, dengan beberapa tangki bahan bakar masih terbakar," kata SOF.
Depot minyak menyimpan persediaan bahan bakar yang digunakan untuk mendukung operasi militer Rusia melawan Ukraina.
Sumber-sumber Rusia mengaitkan ledakan itu dengan serangan pesawat nirawak, menyebutkan aktivitas pertahanan udara dan puing-puing jatuh di area tersebut. Rekaman kebakaran besar di depot minyak itu dengan cepat beredar di internet.
Puluhan unit pemadam kebakaran, termasuk dua kereta pemadam kebakaran, dikerahkan untuk memadamkan api. Unit-unit dari dua wilayah tetangga juga dikerahkan untuk operasi tersebut.
Sanksi Minyak Lebih Berat Rusia
Baca juga: Analis: Rusia Siap Berdialog dengan Trump, Konflik Ukraina Tuntas Tanpa Eropa?
Penasihat Presiden terpilih Donald Trump sedang menyusun strategi sanksi yang luas untuk memfasilitasi kesepakatan diplomatik Rusia-Ukraina dalam beberapa bulan mendatang sementara pada saat yang sama menekan Iran dan Venezuela, kata orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
Dengan tim Trump mempertimbangkan berbagai pilihan mulai dari mengurangi sanksi hingga mengintensifkannya, keputusan akhir mereka dapat memengaruhi segalanya mulai dari harga gas di seluruh dunia hingga masa depan dominasi dolar dalam perdagangan global, selain kemungkinan membentuk kembali lintasan Perang Rusia-Ukraina.
Seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg, pemerintahan Biden yang akan lengser pada hari Jumat, 10 Januari, memberlakukan sanksi paling mengganggu terhadap perdagangan minyak Rusia dibandingkan dengan negara Barat mana pun hingga saat ini.
Langkah tersebut menimbulkan pertanyaan terbuka tentang bagaimana Trump memandang tindakan tersebut, mengingat komitmennya untuk segera mengakhiri perang di Ukraina.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.