Untuk Pertama Kalinya Israel Kalah Perang: 14 Poin Kemenangan Hamas dalam Gencatan Senjata di Gaza
Setelah 16 tahun peperangan berturut-turut yang dilakukan Israel, untuk pertama kalinya negara Yahudi itu kalah perang oleh Hamas di Jalur Gaza.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom

Untuk Pertama Kalinya Israel Kalah Perang, 14 Poin Kemenangan Hamas dalam Gencatan Senjata Gaza
TRIBUNNEWS.COM - Media berpengaruh di Israel, The Times of Israel menerbitkan artikel oleh penulis Israel-Amerika, David Reiss, yang berjudul, "Untuk Pertama Kalinya, Israel Kalah Perang", merujuk tercapainya kesepakatan pertukaran sandera dan tahanan dengan Hamas demi gencatan senjata dalam perang di Jalur Gaza.
Baca juga: Israel Umumkan Gencatan Senjata di Gaza Mulai Minggu, Ini Daftar 33 Sandera Israel yang Dibebaskan
Dalam artikel tersebut, sang penulis mengatakan, setelah 16 tahun peperangan berturut-turut yang dilakukan Israel dengan dalih mempertahankan diri, superioritas militer Israel (IDF) dan keamanannya, akhirnya menelan kekalahan.
"Situasi peperangan yang dilalui Israel, termasuk kemenangannya dalam perang tahun 1948, 1967, dan 1973, serta hasil imbangnya dengan Hizbullah pada tahun 2006, kini telah berubah," tulis ulasan tersebut.
Baca juga: Penulis Israel: Kami Tak Akan Menang di Gaza Bahkan Jika Kami Menduduki Seluruh Timur Tengah
Perjanjian gencatan baru-baru ini yang dibuat Israel dengan Hamas dianggap sebagai kemenangan bagi Hamas dan kerugian bagi Israel.
Baca juga: Detail Draft Gencatan Senjata Gaza, Analis Israel: Dampaknya Suram, Tapi Israel Tak Punya Pilihan
Sang penulis mengulas 14 poin kemenangan Hamas dalam perang ini yang berakhir dengan gencatan senjata di Gaza.
Poin-poin kemenangan Hamas ini, mengingat Israel tidak memperoleh keuntungan apa pun dari peperangan paling mematikan dalam sejarah modern selama 15 bulan.
Baca juga: Kronologi Peristiwa Penting di Gaza Sejak Operasi 7 Oktober Hamas: Harga dari Perang Genosida Israel
Menurut pendapat David Reiss, ada 14 poin kemenangan Hamas dalam wujud gencatan senjata di Perang Gaza, yaitu:
1. Mengubah opini dunia terhadap Israel.
2. Merundingkan pembebasan ratusan tahanan Palestina, termasuk mereka yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
3. Menggantikan komandan dan milisi petempur yang terbunuh dengan yang baru, merujuk adanya laporan kekuatan militer Hamas yang dibangun kembali menjadi 12.000 tentara.
Baca juga: Media Israel: IDF Sebut Kemampuan Militer Hamas Pulih, Sukses Rekrut Ribuan Petempur Baru

4. Membuktikan bahwa Israel rela menyerahkan "banyak demi sedikit" dalam berbagai aspek, termasuk dalam hal jumlah sandera.
5. Klaim Hamas bahwa operasi Banjir Al-Aqsa 7 Oktober 2023 memberikan hasil yang menakjubkan, melemahkan Israel secara militer dan keamanan. Serangan ini meruntuhkan klaim pertahanan Israel yang katanya tidak tertembus
6. Hemas menekankan bahwa penyanderaan terhadap warga pendudukan Israel (pemukim Yahudi) adalah strategi yang layak dilakukan bagi perjuangan pembebasan Palestina.
Baca juga: Jadwal Pertukaran Tahanan antara Hamas dan Israel: Sinwar Beri Lampu Hijau, Hamas-PIJ Sepakat

Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.