Warga Israel Sorak Gembira, Rayakan Gencatan Senjata Gaza yang Bakal Dimulai 19 Januari
Hamas dan Israel akhirnya menyepakati usulan gencatan senjata yang akan dimulai pada 19 Januari 2025. Adapun gencatan senjata digelar dalam 3 fase
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Pravitri Retno W

TRIBUNNEWS.COM – Setelah melewati proses negosiasi yang panjang, Hamas dan Israel akhirnya menyepakati usulan gencatan senjata yang akan dimulai pada 19 Januari 2025.
Hal ini diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, selaku mediator gencatan senjata Gaza, pada Kamis (16/1/2025).
Dalam pengumuman yang dikutip Al Jazeera, Perdana Menteri Qatar menjelaskan Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan untuk menghentikan perang di Gaza.
Tak hanya itu, keduanya juga sepakat melakukan pertukaran tawanan, dengan Hamas melepaskan tawanan Israel.
Sementara, Israel bersedia mengembalikan tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Menyambut kabar baik ini, sejumlah keluarga para sandera Israel tampak riang dan lega setelah mendengar kabar gencatan senjata.
Penampakan serupa juga terlihat di sudut Ibu Kota Israel, Tel Aviv, di mana sejumlah keluarga sandera tampak bersorak merayakan kesepakatan gencatan senjata ini.
Mereka mengatakan gencatan senjata ini merupakan "langkah maju" yang bisa membawa para sandera kembali ke rumah.
"Saya perlu menciptakan kata baru untuk menggambarkannya - saat kegembiraan dan kekhawatiran bertemu," kata Efrat Machikawa, keluarga korban sandera Israel.
Meski telah ada kesepakatan, yang seharusnya membebaskan semua sandera yang ditahan Hamas, namun keluarga sandera tetap bersikap hati-hati.
"Optimisme yang terkendali" adalah kata-kata yang digunakan Ibu Machikawa untuk menjelaskan perasaannya setelah mendengar berita tersebut.
Dia menggambarkan negosiasi itu sebagai "rollercoaster".
"Kami hampir tidak bisa bernapas," katanya, seraya menambahkan bahwa ia tidak tahu kapan pamannya akan dibebaskan.
Menurut data BBC International, 94 dari 251 sandera yang disandera pada 7 Oktober 2023 masih ditahan di Gaza.
Baca juga: Apa isi kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas dan tiga hal lain yang perlu diketahui
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.