Warga Israel Sorak Gembira, Rayakan Gencatan Senjata Gaza yang Bakal Dimulai 19 Januari
Hamas dan Israel akhirnya menyepakati usulan gencatan senjata yang akan dimulai pada 19 Januari 2025. Adapun gencatan senjata digelar dalam 3 fase
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Pravitri Retno W

Sebanyak 60 orang diduga masih hidup sementara 34 tewas.
Sekitar 109 sandera telah dibebaskan melalui negosiasi, baik atas dasar kemanusiaan atau selama gencatan senjata sementara pada November 2023.
Sementara, delapan sandera telah diselamatkan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Warga Gaza Sambut Gencatan Senjata
Tak hanya warga Israel, masyarakat Gaza juga menyambut hangat kesepakatan gencatan senjata yang baru saja disepakati Israel dan Hamas.
Sejumlah orang terlihat keluar ke jalan, bersorak gembira, dan berpelukan, menanti dimulainya gencatan senjata.
Sementara, segerombolan warga Gaza lainnya terlihat berkumpul dan bernyanyi bersama.
Beberapa orang tampak menabuh drum dan mengibarkan bendera Palestina.
"Saya tidak percaya bahwa mimpi buruk lebih dari setahun ini akhirnya akan segera berakhir."
"Kami kehilangan begitu banyak nyawa, kami telah kehilangan segalanya," kata warga Gaza City yang mengungsi di Kamp Nuseirat, Randa Sameeh.
Sementara itu, di luar Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir al-Balah, ratusan warga Palestina berkumpul untuk bernyanyi. Mereka juga mengibarkan bendera Palestina.
Isi Gencatan Senjata
Waktu gencatan senjata ini digelar beda sehari dengan pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump pada 20 Januari.
Menurut informasi yang beredar, gencatan senjata ini akan terbagi dalam tiga fase, di mana setiap fase berlangsung selama 42 hari. Berikut poin-poin setiap fase gencatan senjata .
Fase Pertama Gencatan Senjata Israel-Hamas
- Hamas membebaskan 33 sandera termasuk warga sipil dan tentara perempuan, anak-anak dan warga sipil berusia di atas 50 tahun.
- Israel membebaskan 30 tahanan Palestina untuk setiap sandera sipil dan 50 untuk setiap tentara perempuan.
- Penghentian pertempuran, pasukan Israel bergerak keluar dari daerah berpendudukan ke pinggiran Jalur Gaza.
- Warga Palestina yang mengungsi mulai kembali ke rumah, lebih banyak bantuan memasuki Jalur Gaza.
- Pasukan Israel akan mundur ke pinggiran Gaza dan banyak warga Palestina akan dapat kembali ke sisa-sisa rumah mereka saat bantuan masuk.
Fase Kedua
- Deklarasi "Ketenangan berkelanjutan". Pengumuman kembalinya ketenangan yang berkelanjutan atau penghentian operasi militer dan permusuhan.
- Hamas membebaskan sandera laki-laki yang tersisa (tentara dan warga sipil) dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina yang belum dinegosiasikan dan penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza.
Fase Ketiga
- Jenazah sandera Israel yang telah meninggal ditukar dengan jenazah pejuang Palestina yang telah meninggal.
- Pelaksana rencana rekonstruksi di Gaza yang akan dilakukan di bawah pengawasan internasional.
- Penyeberangan perbatasan untuk pergerakan masuk dan keluar Gaza dibuka kembali
(Tribunnews.com / Namira)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.