Pasukan Rusia Telah Menyusup di Kota Pokrovsk, Dikhawatirkan Terjadi Bakhmut Kedua
Pasukan Rusia terus maju menyerang Kota Pokrovsk, Donetsk, Ukraina timur dari berbagai arah.
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pasukan Rusia terus maju menyerang Kota Pokrovsk, Donetsk, Ukraina timur dari berbagai arah.
Para prajurit Vladimir Putin tersebut telah masuk ke kota pusat logistik militer tersebut dari arah timur, selatan dan barat kota.
Bahkan dari wilayah barat, Ukraina terpaksa menghacurkan lubang-lubang pertambangan batu bara untuk menghindari masuknya Rusia dan menggunakan tambang tersebut sebagai lokasi persembunyian.
Pertempuran di sekitar Pokrovsk, berdasarkan laporan Ukrinform, masih menjadi titik terpanas di Ukraina.
Dalam 24 jam hingga Sabtu (18/1/2025) pukul 24.00 waktu setempat, Pokrovsk menjadi titik terpanas pertempuran di Ukraina, selain di wilayah Kursk.
Para agresor telah melakukan 32 upaya untuk mendorong Pasukan Pertahanan dari posisi mereka di dekat Vodiane Druge, Yelyzavetivka, Promin, Lysivka, Zelene, Shevchenko, Uspenivka, Slovianka, Andriivka, Dachne, Ulakli, dan Yantarne.
Para pejuang Ukraina menahan serangan gencar tersebut, setelah menangkis 28 serangan musuh, dan empat bentrokan masih berlangsung.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pasukannya sekarang menguasai Petropavlivka, sebuah desa di antara kota Pokrovsk dan Kurakhove, titik fokus dalam pertempuran dalam beberapa bulan terakhir di daerah tersebut.
Ia juga mencatat perebutan Vremivka, salah satu dari sekelompok kota kecil lebih jauh ke selatan di wilayah Donetsk.
Pernyataan militer Ukraina tidak menyebutkan salah satu dari dua desa tersebut berpindah tangan, tetapi merujuk pada pertempuran hebat di dekat kota utama Pokrovsk.
Sementara Wakil Rakyat Maryana Bezuglaya melaporkan hal ini di saluran Telegram miliknya bahwa situasi sangat mencekam terjadi di Pokrovsk.
Menurutnya, pasukan Ukraina di Pokrovsk seperti tidak ada pemimpin.
Kepala Staf Angkatan Darat, Mykhailo Vasyliovych Drapatyi menurut Bezuglaya, terkurung di wilayah barat.
Ia mengkhawatirkan bakal terjadi peperangan frontal di Pokrovsk, seperti halnya yang terjadi di Kota Bakhmut, di mana perang kota menyebabkan puluhan ribu personel tewas sia-sia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.