Media Israel Curiga Hamas Bebaskan Sandera Karena Takut Donald Trump
Donald Trump akan dilantik sebagai Presiden AS di Washington DC Amerika pada hari ini Senin 20 Januari 2025 atau Selasa dini hari waktu Indonesia.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, AS - Hanya beberapa menit setelah Ronald Regan dilantik sebagai presiden Amerika Serikat (AS) ke-40 pada 20 Januari 1981.
Dan saat ia menyampaikan pidato pelantikannya, sebuah pesawat komersial Air Algerie Boeing 727-200 lepas landas dari Teheran Iran dengan membawa 53 warga negara AS.
Ternyata warga Amerika tersebut telah disandera di kedutaan AS di Teheran selama 444 hari.
Mereka sebelumnya ditangkap oleh mahasiswa revolusioner Iran.
Pesawat itu melepaskan para sandera.
Sekaligus sebagai hadiah perpisahan terakhir untuk mendiang presiden AS Jimmy Carter.
Iran sengaja menunggu hingga setelah pelantikan Reagan jadi presiden AS untuk membebaskan para sandera.
Waktu pembebasan sandera mereka bukanlah suatu kebetulan.
Itu adalah perpisahan yang "mengalah" bagi Carter, yang telah bekerja mati-matian untuk mengamankan kebebasan para sandera.
Upayanya termasuk misi penyelamatan helikopter yang gagal, yang berakhir dengan tewasnya 8 prajurit Amerika.
Tanggal 20 Januari 1981, adalah penghinaan terakhir bagi Carter yang berkehendak baik tetapi lemah, yang telah kehilangan sekutu terbesarnya di wilayah tersebut - Shah Iran.
"Jika Iran sengaja menunggu hingga setelah Jimmy Carter tidak lagi menjabat untuk membebaskan para sandera, apakah ada yang perlu dikatakan tentang waktu kesepakatan Hamas dengan Israel dan dimulainya pembebasan sandera Israel pada hari Minggu?" begitu media Israel Times of Israel memberitakan Senin (20/1/2025).
Apakah Hamas takut pada Donald Trump?
Donald Trump akan dilantik sebagai Presiden AS di Washington DC Amerika pada hari ini Senin 20 Januari 2025 atau Selasa dini hari waktu Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.