Tahanan Wanita Palestina Dibebaskan Setelah Penundaan Selama Berjam-jam
90 tahanan Palestina telah dibebaskan dari penjara Israel sebagai hasil dari perjanjian gencatan senjata
Editor: Muhammad Barir

Tahanan Wanita Palestina Dibebaskan Setelah Penundaan Selama Berjam-jam
TRIBUNNEWS.COM- 90 tahanan Palestina telah dibebaskan dari penjara Israel sebagai hasil dari perjanjian gencatan senjata.
90 tahanan wanita Palestina, yang akan dibebaskan pada hari Minggu, telah dibebaskan dari penjara Ofer Israel, koresponden Al Mayadeen melaporkan pada Senin pagi.
Setelah penundaan selama berjam-jam, bus-bus yang membawa tahanan Palestina dari al-Quds yang diduduki mulai berangkat dari Ofer, demikian dilaporkan koresponden kami. Bus-bus lain menyusul kemudian, saat warga Palestina yang dibebaskan mulai berdatangan ke rumah keluarga mereka. Pembebasan gelombang pertama tahanan perempuan itu terjadi beberapa jam setelah Perlawanan Palestina membebaskan tiga tawanan perempuan Israel, yang ditahan di Jalur Gaza.
Setelah keluar dari penjara, bus-bus menuju ke kota terdekat Beitunia, tempat warga Palestina berkumpul untuk menyambut para tahanan yang dibebaskan. Pasukan pendudukan Israel telah melakukan berbagai upaya untuk menggagalkan perayaan tersebut, menggunakan kekerasan untuk membubarkan perkumpulan dan mengancam akan menangkap mereka.
Koresponden kami melaporkan bahwa seorang warga Palestina ditembak oleh pasukan Israel dan terluka di Beitunia, segera setelah bus tiba di kota tersebut. Bulan Sabit Merah Palestina juga mengatakan bahwa timnya sedang merawat dua orang yang terluka akibat tembakan Israel di kota tersebut.
Namun, warga Palestina terus berkumpul hingga larut malam untuk menyambut para tahanan yang dibebaskan.
Stasiun penyiaran Israel Channel 12 melaporkan bahwa penundaan terjadi karena kejanggalan yang ditemukan oleh anggota Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dalam daftar tahanan yang akan dibebaskan pada hari Sabtu, yang diajukan oleh otoritas Israel. Kantor Media Tahanan Palestina juga mengungkapkan bahwa daftar yang diajukan oleh otoritas Israel tidak menyertakan satu tahanan perempuan dari daftar yang telah disetujui sebelumnya. Namun, kantor tersebut mengonfirmasi bahwa mereka sedang berupaya menekan pendudukan untuk menyelesaikan masalah tersebut, dan menjanjikan bahwa pembebasan tahanan akan segera dimulai.
Peristiwa hari Senin terjadi setelah Perlawanan Palestina memberlakukan perjanjian gencatan senjata multifase terhadap rezim Israel, yang mengakhiri perang genosida selama 15 bulan terhadap rakyat Palestina. Di antara pasal-pasal perjanjian tersebut adalah klausul yang berkaitan dengan pembebasan tahanan Palestina sebagai ganti tawanan Israel yang ditahan oleh Perlawanan di Jalur Gaza.
SUMBER: AL MAYADEEN
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.