Truk Bantuan Masuk Gaza, Nama 90 Warga Palestina yang Akan Dibebaskan Diumumkan
Bantuan memasuki Gaza setelah Hamas mengatakan 3 tawanan Israel diserahkan ke Palang Merah
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Truk-truk yang membawa bantuan kemanusiaan mulai memasuki Gaza pada hari Minggu (19/1/2025) setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku.
"Truk-truk pertama yang berisi pasokan mulai masuk beberapa menit setelah gencatan senjata dimulai pada hari Minggu pagi," kata pejabat bantuan PBB, Jonathan Whittall, kepala sementara badan bantuan PBB OCHA untuk wilayah Palestina, di X.
Sementara itu, tiga sandera Israel telah dibebaskan oleh Hamas sebagai bagian dari gencatan senjata.
"Ketiga sandera wanita tersebut secara resmi diserahkan kepada Palang Merah di Lapangan Al-Saraya di lingkungan Al-Rimal, Kota Gaza bagian barat," kata pejabat Hamas.
"Penyerahan ini dilakukan setelah seorang anggota tim Palang Merah bertemu dengan mereka dan memastikan kesejahteraan mereka."
Sebagai ganti atas tiga warga Israel yang dibebaskan, 90 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel akan dibebaskan.
Sebanyak 90 nama warga Palestina telah diumumkan, menurut The New Arab.
Di antara mereka yang diperkirakan akan dibebaskan adalah Khalida Jarrar, anggota Dewan Legislatif Palestina dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina.

Menurut pantauan Tribunnews, saat ini keluarga tahanan Palestina sedang menunggu di luar Penjara Ofer di Tepi Barat.
Al Jazeera berbicara dengan ayah dari seorang tahanan yang akan dibebaskan hari ini.
Ia menyatakan bahwa ia telah menunggu sejak pukul 3 sore waktu setempat di luar penjara, tetapi belum menerima informasi mengenai kapan mereka akan bertemu dengan anak-anak mereka.
Baca juga: Gencatan Senjata Gaza: Warga Kembali ke Rumah Setelah 470 Hari
Ia juga mengungkapkan keprihatinan bahwa pasukan Israel bereaksi keras terhadap setiap ekspresi kegembiraan yang ditunjukkan oleh warga Palestina yang menunggu di luar penjara.
Hamas akan patuhi gencatan senjata sesuai 'komitmen musuh'
Sayap bersenjata kelompok Palestina Hamas mengatakan pada hari Minggu (19/1/2025), mereka akan mematuhi gencatan senjata di Gaza selama Israel melakukan hal yang sama, beberapa jam setelah gencatan senjata mulai berlaku.
"Kami dan faksi-faksi perlawanan menyatakan komitmen penuh kami terhadap perjanjian gencatan senjata, sambil menekankan bahwa semua ini bergantung pada komitmen musuh," kata Abu Obeida, juru bicara sayap bersenjata Ezzedine al-Qassam, dalam sebuah pesan video.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.