IDF: Warga Palestina Harus Jauhi Posisi Pasukan Israel, Jangan Kembali ke Gaza Utara
IDF minta warga Palestina untuk jauhi pasukan Israel yang masih ada di wilayah tertentu dan dilarang kembali ke Gaza utara beberapa hari ke depan.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara militer Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Avichay Adraee, melarang warga Palestina mendekati posisi pasukan Israel di lokasi tertentu di Jalur Gaza.
Selain itu, warga Palestina juga dilarang kembali ke Jalur Gaza utara selama beberapa hari ke depan.
Ia juga menegaskan tentara masih hadir di beberapa daerah, sesuai dengan perjanjian gencatan senjata yang mengatur penarikan bertahap.
Dia memperingatkan bahwa bergerak dari selatan ke utara Gaza atau menuju Netzarim masih berbahaya.
"Berdasarkan perjanjian, pasukan IDF akan tetap ditempatkan di wilayah tertentu di Jalur Gaza. Jangan mendekati pasukan IDF di area tersebut sampai pemberitahuan lebih lanjut. Mendekati pasukan itu akan membahayakan Anda," tulis Avichay Adraee dalam postingannya di media sosial X pada Selasa (21/1/2025).
"Kami memperingatkan penduduk agar tidak mendekati pasukan IDF secara umum dan di wilayah poros Netzarim secara khusus," tambahnya.
Ia juga memperingatkan agar tidak mendekati zona penyangga di utara Jalur Gaza, dan dari penyeberangan Rafah serta poros perbatasan Philadelphia dengan Mesir di selatan.
Selain itu, dia menekankan bahwa memancing atau berenang masih berbahaya di laut lepas Gaza.
Juru bicara militer berbahasa Arab itu juga menyerukan masyarakat Palestina untuk tidak mendekati laut Gaza selama beberapa hari ke depan.
"Jika Hamas mematuhi gencatan senjata, penduduk di wilayah utara akan dapat kembali minggu depan," katanya.
Perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku Minggu (19/1/2025) dan menetapkan pertukaran tahanan antara kedua pihak.
Baca juga: Hamas Bantah Kabar Pertukaran Tahanan Israel Tahap 2 Mundur: Tetap Dilaksanakan Tanggal 25 Januari
Hal ini juga mencakup penarikan bertahap Israel dari seluruh Jalur Gaza yang hancur, dengan pembentukan zona penyangga di utara.
Perjanjian ini juga menetapkan penghentian perang secara permanen dan rekonstruksi Gaza.
Pertukaran tahanan Israel-Hamas pada Minggu (19/1/2025) memulangkan 3 wanita Israel dan 90 orang Palestina.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.