Israel Bunuh 2 Pejuang Palestina di Tepi Barat, Hamas: Semua Faksi akan Beri Balasan Menyakitkan
Israel bunuh 2 pejuang perlawanan di Tepi Barat. Hamas mengatakan semua faksi Palestina akan beri balasan menyakitkan dan operasi gabungan.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati

TRIBUNNEWS.COM - Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), mengecam Israel yang membunuh dua pejuang perlawanan setelah bentrokan yang berlangsung berjam-jam di Burqin, Tepi Barat.
Brigade Al-Qassam membenarkan kemartiran pejuang perlawanan, Qutaiba Walid Al-Shalabi dan Muhammad Asaad Nazzal, di Burqin setelah bentrokan sengit dengan pasukan pendudukan pada Kamis (23/1/2025).
Brigade tersebut mengindikasikan Qutaiba Walid Al-Shalabi dan Muhammad Asaad Nazzal adalah pelaku operasi Hotel Village.
“Rencana berdarah musuh di Tepi Barat hanya akan memberikan serangan yang menyakitkan dan operasi gabungan,” kata Brigade Al-Qassam dalam pernyataannya pada Kamis pagi.
Menurut pernyataan itu, Brigade Al-Qassam bersumpah pejuang perlawanan dari semua faksi akan menghilangkan keamanan tentara pendudukan dan pemukim Israel di pemukiman Tepi Barat dan kota-kota di Tepi Barat.
Sebelumnya, tentara Israel mengumumkan pasukannya melenyapkan dua pria bersenjata dalam bentrokan dengan unit Davdovan di kota Burqin, sebelah barat Jenin.
"Kedua pria bersenjata tersebut adalah pelaku serangan baru-baru ini di dekat desa Al-Funduq, sebelah timur Qalqilya, yang mengakibatkan pembunuhan dan cederanya dua warga Israel, dan salah satu tentara terluka sedang dalam bentrokan tersebut," bunyi pernyataan IDF, seperti diberitakan Al Jazeera.
Serangan Israel terhadap kamp Jenin di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki berlanjut pada hari ketiga, Kamis (23/1/2025) setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pelaksanaan operasi militer 'Tembok Besi' pada Selasa (21/1/2025).
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 46.916 jiwa dan 110.760 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (20/1/2025) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.
Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada 1948.
Baca juga: Perang Berkobar di Jenin: 7 Tentara IDF Kena Ledakan, Israel Mau Tutup Tepi Barat Sepenuhnya
Israel mengklaim ada 101 tahanan yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 tahanan dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Pada Minggu (19/1/2025), Israel-Hamas melakukan pertukaran 3 wanita Israel dengan 90 warga Palestina sebagai bagian dari tahap 1 dalam perjanjian gencatan senjata.
Israel dan Hamas dijadwalkan akan kembali melakukan pertukaran tahanan pada 25 Januari 2025, dengan menukar 4 tahanan Israel dengan 120 tahanan Palestina.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.