Media Timur Tengah Bongkar Strategi Bertahan Hamas di Gaza yang Buat Israel 'Gila'
Salah satu media Timur Tengah mengatakan strategi bertahan para pejuang Hamas di Jalur Gaza telah membuat Israel “gila”.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM – Salah satu media Timur Tengah, The Cradle, menyebut strategi bertahan para pejuang Hamas di Jalur Gaza telah membuat Israel "gila".
The Cradle mengatakan pembebasan tiga warga Israel yang disandera Hamas memicu sorotan besar dari media-media Israel.
Lalu, peristiwa dramatis berupa keluarnya para pejuang Hamas dari puing-puing bangunan telah meruntuhkan narasi resmi pejabat Israel mengenai perang di Gaza dan perlakuan Hamas terhadap para sandera.
Warga Israel pun bertanya mengenai apa yang dilakukan Israel di Gaza selama 15 bulan belakangan.
"Brigade Al Qassam (sayap militer Hamas) mengatur setiap detail peristiwa itu untuk memastikan dampaknya. Mulai dari kantong berisi hadiah hingga seragam pejuang, pertunjukan itu memperlihatkan perhitungan yang akurat," kata media itu.
"Sebuah pawai militer bahkan digelar di Lapangan Saraya, sebuah area yang dikepung oleh pasukan pendudukan Israel."
Menurut media itu, Hamas sengaja memilih menggelar pawai di sana untuk menyimbolkan kekalahan Israel.

Pembebasan tiga sandera sempat ditunda beberapa jam sehingga menimbulkan kebingungan di antara warga Israel dan bahkan memunculkan dugaan pelanggaran gencatan senjata.
Namun, Brigade Al Qassam tiba-tiba mengejutkan warga Israel dengan mengumumkan nama sandera akan dibebaskan. Pengumuman itu disampaikan sebelum militer Israel bisa mengumumkannya.
Tiga sandera yang dibebaskan diberi sertifikat dalam bahasa Ibrani dan Arab. Hal ini mirip dengan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
Tiga sandera itu diberi suvenir, salah satunya peta mendetail tentang Jalur Gaza. Hal itu disebut untuk memberikan pesan kepada Israel, Hamas tidak kalah atau di ambang kehancurkan.
Baca juga: Donald Trump Peringatkan Israel-Hamas jika Gagal Patuhi Perjanjian Gencatan Senjata Gaza
Media Israel Channel 12 mengatakan kesepakatan gencatan senjata itu bagaikan "sekantong kejutan yang sarkastik".
Mengenai pembebasan sandera, pada gencatan pertama tanggal 24 Februari 2023 ada tiga warga Palestina yang ditukar dengan setiap warga Palestina.
Dalam gencatan kedua itu, satu warga Israel harus ditukar dengan lebih banyak lagi warga Palestina.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.