Trump Rilis Berkas Rahasia Pembunuhan John F Kennedy, Robert F Kennedy, dan Martin Luther King
Presiden AS Donald Trump merilis berkas rahasia yang berkaitan dengan pembunuhan JFK, saudaranya, dan Martin Luther King Jr., memenuhi janji yang tela
Editor: Muhammad Barir

Trump Rilis Berkas Rahasia Pembunuhan John F Kennedy, Robert F Kennedy, dan Martin Luther King
TRIBUNNEWS.COM- Presiden AS Donald Trump merilis berkas rahasia yang berkaitan dengan pembunuhan JFK, saudaranya, dan Martin Luther King Jr., memenuhi janji yang telah lama dipegangnya.
Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif pada hari Kamis yang mendeklasifikasi berkas yang terkait dengan pembunuhan Presiden John F. Kennedy pada tahun 1960-an, saudaranya Senator Robert F. Kennedy, dan pemimpin hak-hak sipil Martin Luther King Jr.
"Banyak orang telah menunggu ini selama bertahun-tahun, selama puluhan tahun," kata Trump saat menandatangani perintah di Ruang Oval. "Semuanya akan terungkap."
Setelah menandatangani perintah tersebut, Trump menyerahkan pulpen yang digunakannya kepada seorang ajudan, dan memberi instruksi, "Berikan itu kepada RFK Jr." Robert F. Kennedy Jr. adalah calon Trump untuk Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan.
RFK telah menyatakan bahwa ia yakin CIA bertanggung jawab atas pembunuhan pamannya pada tahun 1963.
"Ada bukti yang sangat kuat bahwa CIA terlibat dalam pembunuhan [John F Kennedy]. Saya rasa tidak ada keraguan lagi pada saat ini," kata kandidat tersebut dalam acara Cats Roundtable di WABC 770 AM bersama John Catsimatidis sambil merujuk pada buku karangan James Douglas "JFK and the Unspeakable."
Arsip Nasional telah merilis puluhan ribu catatan selama bertahun-tahun terkait pembunuhan John F. Kennedy pada 22 November 1963.
Namun, ribuan dokumen tetap dirahasiakan karena masalah keamanan nasional. Hingga Desember 2022, Arsip Nasional melaporkan bahwa 97 persen catatan terkait Kennedy—yang terdiri dari sekitar lima juta halaman—telah dipublikasikan.
Spekulasi seputar kematian
Komisi Warren, yang bertugas menyelidiki pembunuhan Kennedy, menyimpulkan bahwa mantan penembak jitu Marinir Lee Harvey Oswald bertindak sendiri dalam penembakan tersebut.
Meskipun demikian, spekulasi tentang konspirasi yang lebih luas telah berlangsung selama beberapa dekade, didorong oleh rilis dokumen pemerintah secara bertahap.
Presiden Joe Biden, selama perilisan dokumen terkait Kennedy pada bulan Desember 2022, menyatakan bahwa sejumlah "terbatas" berkas akan tetap dirahasiakan atas permintaan "lembaga" tertentu.
Lembaga-lembaga ini, termasuk Badan Intelijen Pusat (CIA) dan Biro Investigasi Federal (FBI), sebelumnya telah berupaya menyembunyikan dokumen-dokumen tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.