Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demi 'Bersihkan' Gaza, Trump Minta Yordania dan Mesir Terima Banyak Pengungsi Gaza, Israel Girang

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ingin Yordania, Mesir, dan negara-negara Arab lainnya menerima lebih banyak pengungsi dari Jalur Gaza.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nuryanti
zoom-in Demi 'Bersihkan' Gaza, Trump Minta Yordania dan Mesir Terima Banyak Pengungsi Gaza, Israel Girang
The Guardian
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Donald Trump ingin Yordania, Mesir, dan negara-negara Arab lainnya menerima lebih banyak pengungsi dari Jalur Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ingin Yordania, Mesir, dan negara-negara Arab lainnya menerima lebih banyak pengungsi dari Jalur Gaza.

Pemindahan pengungsi itu ditujukan untuk "sekadar membersihkan" area yang hancur lebur karena perang dan menciptakan awal yang baru.

Di sisi lain, Yordania dan Mesir telah menolak usulan semacam itu dan menganggapnya sebagai ancaman. Kedua negara itu menyinggung Israel yang menolak untuk berkomitmen mengizinkan para pengungsi untuk kembali ke Gaza.

The Times of Israel melaporkan banyak warga Palestina yang takut tidak akan bisa kembali ke Gaza

Meski demikian, sejak perang di Gaza meletus 1,5 tahun lalu, sudah ada lebih dari 100.000 warga Gaza yang berhasil mengungsi ke Mesir.

Mereka dilaporkan diminta membayar biaya sangat mahal agar bisa masuk wilayah Mesir. Selain itu, kebanyakan dari mereka tidak mendapat bantuan apa pun karena Mesir menolak mengakui mereka sebagai pengungsi.

Gagasan tentang pemindahan sebagian pengungsi Gaza juga sudah diwacanakan oleh AS di bawah Presiden Joe Biden pada awal perang. Namun, Yordania dan Mesir langsung menolaknya mentah-mentah.

Berita Rekomendasi

Akan tetapi, AS yang kini dipimpin Trump kembali menggulirkan wacana pemindahan itu. Saat ini ada lebih dari 2 juta warga Palestina di Gaza.

Warga Palestina membawa barang-barang mereka saat berjalan kembali ke kota Rafah di Jalur Gaza selatan setelah penarikan sebagian pasukan Israel dari kota tersebut.
Warga Palestina membawa barang-barang mereka saat berjalan kembali ke kota Rafah di Jalur Gaza selatan setelah penarikan sebagian pasukan Israel dari kota tersebut. (Quds News Network)

Saat diwawancarai wartawan di dalam pesawat Air Force One, Trump menyebut Gaza sebagai "lokasi pembongkaran".

Dia mengaku sudah berbicara kepada Raja Yordania Abdullah II perihal masalah itu. Lalu, dia mengatakan akan bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sissi pada hari Minggu.

Trump menceritakan sedikit percakapannya dengan Abdullah.

Baca juga: Video Donald Trump Perintahkan Pentagon Kirim Bom 2.000 Pound ke Israel, Jadi Ancaman Baru?

"Saya akan senang jika Anda menerima lebih banyak [pengungsi] karena saya melihat seluruh wilayah Gaza saat ini, dan Gaza berantakan, Gaza benar-benar berantakan," kata Trump kepada Abdullah.

Ketika ditanya apakah pemindahan itu solusi sementara atau jangka panjang, Trump berkata, "Bisa keduanya."

"Kalian berbicara tentang mungkin sekitar 1,5 juta orang, dan kita sekadar membersihkan semua itu. Kalian tahu, selama berabad-abad ada banyak sekali, banyak, konflik di tempat itu. Dan saya tidak tahu, sesuatu harus terjadi."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas