Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lebanon Selatan Memanas: Tentara Zionis Luka Parah usai Buldoser Injak Ranjau Darat Hizbullah

Konflik panas terjadi di Lebanon Selatan. Seorang perwira Israel dan dua tentara terluka parah setelah buldoser D-9 menabrak ranjau darat Hizbullah.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Yurika NendriNovianingsih
zoom-in Lebanon Selatan Memanas: Tentara Zionis Luka Parah usai Buldoser Injak Ranjau Darat Hizbullah
Dok. Al Mayadeen
Pejuang Hizbullah saat berlatih simulasi operasi penangkapan. - Konflik panas terjadi di Lebanon Selatan. Seorang perwira Israel dan dua tentara terluka parah setelah buldoser D-9 menabrak ranjau darat Hizbullah. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang perwira Israel dan dua tentara terluka parah setelah buldoser D-9 menabrak ranjau darat Hizbullah di Lebanon selatan.

Kejadian Sabtu (25/1/2025) tersebut terjadi menjelang penarikan mundur Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dari wilayah Lebanon.

Penarikan mundur itu merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi Israel dalam perjanjian gencatan senjata dengan Hizbullah.

Di mana batas waktu ditetapkan pada hari Minggu, 26 Januari 2025.

Sebagaimana diatur dalam perjanjian gencatan senjata.

Para tentara yang terluka diangkut ke rumah sakit untuk perawatan medis.

Dan keluarga mereka telah diberitahu terkait kondisi tersebut, mengutip Al Mayadeen.

Berita Rekomendasi

Dalam insiden serupa namun lebih fatal pada Desember 2024, media Israel mengungkapkan bahwa tiga tentara Israel dari Brigade ke-146 tewas dan beberapa lainnya terluka setelah ranjau darat meledak di Ras al-Naqoura.

Dalam konteks terkait, media Israel melaporkan bahwa militer Israel berada dalam siaga tinggi menjelang berakhirnya batas waktu 60 hari yang ditetapkan untuk penarikan total pasukannya dari Lebanon selatan.

Hal ini juga sesuai dengan ketentuan perjanjian gencatan senjata dengan Lebanon, yang berlaku sejak 27 November 2024.

Di bawah perjanjian gencatan senjata, Angkatan Darat Lebanon diminta untuk dikerahkan bersama pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan ketika militer Israel menyelesaikan penarikannya selama periode 60 hari.

Baca juga: Israel Berusaha Melobi Trump, Cari Dukungan untuk Tunda Penarikan Pasukan dari Lebanon

Hizbullah berkewajiban untuk menarik pasukannya kembali ke utara Sungai Litani, sekitar 30 kilometer (20 mil) dari perbatasan, dan membongkar infrastruktur militer yang tersisa di selatan.

Sementara pada hari Jumat (24/1/2025), Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak akan memenuhi batas waktu 60 hari untuk penarikan penuh dari Lebanon selatan.

Ini terjadi ketika militer Israel terus melanggar ketentuan gencatan senjata.

Pasukan zionis itu meratakan seluruh kota ke tanah dan melibas tanah untuk menghalangi kembalinya penduduk yang terlantar ke rumah mereka di Lebanon selatan.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas