Singgung Kegagalan, Hamas Janji Menentang Usul Trump soal Relokasi Warga Gaza ke Mesir dan Yordania
Hamas akan menentang gagasan Presiden AS Donald Trump untuk merelokasi warga Gaza ke Mesir dan Yordania.
Penulis: Nuryanti
Editor: Febri Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM - Anggota biro politik Hamas, Bassem Naim, mengatakan kelompok militan Palestina akan menentang gagasan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk merelokasi warga Gaza ke Mesir dan Yordania.
Pejabat senior Hamas itu menegaskan rakyat Palestina akan menggagalkan usul Donald Trump.
Pada Sabtu (25/1/2025), Donald Trump mengatakan bahwa ia ingin melihat Yordania, Mesir, dan negara-negara Arab lainnya meningkatkan jumlah pengungsi Palestina yang mereka terima dari Jalur Gaza.
Menurutnya, hal itu mungkin memindahkan cukup banyak penduduk untuk "hanya membersihkan" daerah yang dilanda perang tersebut untuk menciptakan keadaan yang hampir bersih.
"Seperti halnya mereka telah menggagalkan setiap rencana pemindahan dan Tanah Air alternatif selama beberapa dekade, rakyat kami juga akan menggagalkan proyek-proyek semacam itu," ujar Bassem Naim, merujuk pada komentar Trump, Minggu (26/1/2025), dilansir Al Arabiya.
Usulan Donald Trump
Donald Trump telah membangun karier politiknya dengan bersikap pro-Israel tanpa basa-basi.
Mengenai visinya yang lebih besar untuk Gaza, Trump mengatakan bahwa ia telah menelepon Raja Abdullah II dari Yordania pada hari sebelumnya dan akan berbicara pada hari Minggu dengan Presiden Abdel Fattah el-Sissi dari Mesir.
"Saya ingin Mesir menerima orang-orang," kata Trump, Sabtu, dikutip dari AP News.
"Anda berbicara tentang sekitar satu setengah juta orang, dan kita hanya membersihkan semuanya dan berkata, 'Anda tahu, ini sudah berakhir'," jelasnya.
Trump mengatakan ia memuji Yordania karena telah berhasil menerima pengungsi Palestina dan bahwa ia mengatakan kepada raja, “Saya ingin Anda menerima lebih banyak pengungsi, karena saya sedang melihat seluruh Jalur Gaza sekarang, dan semuanya kacau. Benar-benar kacau.”
Baca juga: Slogan Gaza Jadi Kuburan Penjahat Zionis, Foto-Foto Pemimpin Israel Diinjak Hamas di Gaza
Pengungsian penduduk yang begitu drastis akan secara terbuka bertentangan dengan identitas Palestina dan hubungan yang erat dengan Gaza.
Namun, Trump mengatakan bagian dunia yang meliputi Gaza telah "memiliki banyak sekali konflik" selama berabad-abad.
Trump mengatakan pemukiman kembali "bisa bersifat sementara atau jangka panjang."
"Sesuatu harus terjadi," kata Trump.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.