PBB Kecam Usulan Trump untuk Relokasi Warga Palestina dari Gaza
PBB menanggapi usulan Presiden AS Donald Trump terkait relokasi warga Palestina dari Gaza pada hari Senin (27/1/2025).
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Siti Nurjannah Wulandari

TRIBUNNEWS.COM - PBB menanggapi usulan Presiden AS Donald Trump terkait relokasi warga Palestina dari Gaza pada hari Senin (27/1/2025).
Melalui konferensi pers, juru bicara PBB Stephane Dujarric menegaskan bahwa PBB menolak keras usulan Trump.
"Kami akan menentang rencana apa pun yang akan menyebabkan pemindahan paksa penduduk, atau akan menyebabkan pembersihan etnis apa pun," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam konferensi pers, dikutip dari Anadolu Anjansi.
Sebelumnya, Trump telah menyerukan keinginannya untuk merelokasi warga Gaza pada hari Sabtu (25/1/2025).
Trump mengklaim bahwa pihaknya 'hanya ingin membersihkan' Gaza.
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan panggilan telepon dengan Raja Abdullah II dari Yordania pada hari sebelumnya dan akan berbicara dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi untuk merelokasi warga Palestina dari Gaza ke Mesir dan Yordania.
"Saya ingin Mesir menerima orang-orang," kata Trump, dikutip dari Al Jazeera.
"Anda berbicara tentang sekitar satu setengah juta orang, dan kita hanya membersihkan semuanya dan berkata: 'Anda tahu, ini sudah berakhir," tambahnya.
Trump mengatakan ia memuji Yordania karena telah berhasil menerima pengungsi Palestina
Kemudian ia mengklaim bahwa raja harus menerima lebih banyak warga Palestina karena ingin membersihkan Jalur Gaza.
“Saya ingin Anda menerima lebih banyak pengungsi, karena saya sedang melihat seluruh Jalur Gaza sekarang, dan semuanya kacau. Benar-benar kacau," terangnya.
Menurut pengakuan Trump, pemindahan bisa bersifat sementara atau bahkan selamanya.
Baca juga: Rencana Trump Soal Pengusiran Warga Gaza, Mesir Galau, Takut Rusak Hubungan dengan AS
"Penduduk Gaza dapat dipindah untuk sementara atau bisa juga untuk jangka panjang," katanya.
Trump mengaku saat ini Gaza harus dibersihkan lantaran banyak bangunan yang hancur.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.