Palang Merah Internasional Marah atas Perlakuan Israel saat Bebaskan Tahanan Palestina
ICRC mengecam perlakuan Israel terhadap tahanan Palestina yang dibebaskan.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: timtribunsolo

TRIBUNNEWS.COM - Komite Internasional Palang Merah (ICRC) menyatakan kemarahan mereka terhadap perlakuan Israel terhadap tahanan Palestina yang dibebaskan dalam pertukaran tawanan antara Israel dan Hamas pada Sabtu, 12 Januari 2025.
Saat proses pembebasan, para tahanan Palestina terlihat diborgol dengan tangan di atas kepala.
Menurut sumber keamanan yang dilaporkan oleh surat kabar Israel, Haaretz, perlakuan ini mengejutkan staf ICRC yang bertugas dalam proses penyerahan tahanan.
ICRC mengingatkan bahwa pemindahan tahanan harus dilakukan dengan cara yang patut dan layak. "Sebelum operasi hari ini, ICRC mengingatkan para pihak tentang tanggung jawab mereka untuk memastikan transfer dilakukan dengan aman dan bermartabat," ungkap pihak ICRC.
Pembelaan Dinas Penjara Israel
Dinas Penjara Israel membela tindakan mereka dengan menyatakan bahwa petugas menghadapi musuh-musuh Israel dan tetap memperlakukan tahanan sesuai dengan aturan penjara hingga saat-saat terakhir sebelum pembebasan.
Namun, beberapa tahanan Palestina melaporkan bahwa mereka mengalami penganiayaan berat dalam hari-hari terakhir sebelum pembebasan.
Masyarakat Tahanan Palestina melaporkan bahwa banyak tahanan menunjukkan tanda-tanda penyiksaan, termasuk kelaparan, kurangnya perawatan medis, infeksi kulit seperti kudis, serta pemukulan berat yang menyebabkan cedera serius, seperti patah tulang rusuk.
"Kami menemukan tubuh para tahanan yang mencerminkan tingkat kejahatan yang dilakukan terhadap mereka termasuk penyiksaan yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah 7 Oktober," kata Masyarakat Tahanan Palestina.
Sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran, Israel membebaskan 183 tahanan Palestina sebagai imbalan atas pembebasan tiga tawanan Israel yang ditahan di Gaza.
Dari jumlah tersebut, 111 orang berasal dari Gaza dan sebelumnya ditahan tanpa melalui proses pengadilan.
Pada Sabtu, Israel telah membebaskan 32 tahanan Palestina.
Baca juga: Israel Serbu Beitunia, Hamas Kutuk Penyiksaan Tahanan Palestina: Ke Luar Penjara, Masuk Rumah Sakit
ICRC juga menyatakan bahwa mereka telah menyiapkan tim medis untuk membantu para tahanan yang dibebaskan serta melakukan wawancara sebelum keberangkatan guna memastikan bahwa mereka dalam kondisi yang layak untuk perjalanan.
Organisasi kemanusiaan ini terus menyerukan agar perjanjian ini dilaksanakan agar lebih banyak keluarga dapat dipersatukan kembali.
Pertukaran sandera ini adalah bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang telah dimulai pada 19 Januari 2025.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.