Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menlu Turki Khawatir Israel Lanjutkan Genosida di Gaza setelah Hamas Bebaskan Sandera

PM Israel Benjamin Netanyahu dikhawatirkan mengambil tindakan potensial setelah sandera Israel dibebaskan oleh Hamas dari Gaza.

Penulis: Nuryanti
Editor: Salma Fenty
zoom-in Menlu Turki Khawatir Israel Lanjutkan Genosida di Gaza setelah Hamas Bebaskan Sandera
Telegram Brigade Al-Qassam
KERUMUNAN WARGA GAZA - Foto ini diambil pada Selasa (4/2/2025) dari publikasi resmi Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) pada Sabtu (1/2/2025), menunjukkan kerumunan warga Palestina dan anggota Brigade Al-Qassam selama pembebasan sandera Israel, Keith Siegel, di pelabuhan Kota Gaza, selama pertukaran tahanan ke-4 pada Sabtu (1/2/2025) sebagai bagian dari implementasi perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, menyatakan kekhawatirannya tentang tindakan potensial yang dapat diambil oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya setelah tawanan Israel dibebaskan dari Jalur Gaza.

Hakan Fidan mendesak masyarakat internasional untuk mengambil sikap bersatu dalam mencegah Netanyahu memulai kembali apa yang ia gambarkan sebagai “genosida” di Gaza, demi keuntungan politik.

Ia juga menyampaikan penolakan Turki terhadap usulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk 'membersihkan' warga Palestina dari Gaza.

"Pihak Hamas tidak ragu-ragu dalam memenuhi ketentuan perjanjian gencatan senjata."

"Namun, ada pertanyaan di seluruh dunia tentang bagaimana pemerintah Netanyahu akan bersikap setelah pembebasan tahanan Israel," kata Fidan, Selasa (4/2/2025), dikutip dari Al Jazeera.

Fidan juga mengonfirmasi bahwa 15 tahanan Palestina yang dibebaskan sebagai bagian dari gencatan senjata dan perjanjian pertukaran Gaza telah tiba di Turki.

Di antara puluhan mantan tahanan tersebut, mereka adalah yang pertama diterima oleh negara ketiga selain Mesir berdasarkan ketentuan gencatan senjata, yang melarang tahanan yang dihukum oleh Israel karena serangan kekerasan untuk kembali ke Wilayah Palestina.

Berita Rekomendasi

Warga Palestina memandang mereka yang dipenjara karena melawan Israel sebagai pahlawan perlawanan.

Hakan Fidan mengatakan, 15 mantan tahanan telah tiba melalui Mesir, setelah Ankara menanggapi secara positif permintaan berdasarkan ketentuan kesepakatan gencatan senjata.

"Kami pikir akan bermanfaat bagi beberapa negara regional untuk mengambil peran dalam masalah ini."

"Mesir dan Qatar akan memainkan peran dalam hal itu," kata Fidan pada konferensi pers bersama di Ankara dengan mitranya dari Mesir Badr Abdelatty, dilansir Arab News.

Baca juga: Bahas Tahap Kedua Gencatan Senjata Gaza, Israel Akan Kirim Delegasi ke Doha Pekan Ini

Tahap pertama gencatan senjata di Gaza telah menyebabkan Hamas membebaskan 18 sandera dan Israel membebaskan 583 warga Palestina yang dipenjara, yang 79 di antaranya dikirim ke Mesir.

Selain Turki, beberapa orang mungkin dikirim ke Aljazair atau Qatar, kata sumber Hamas.

Fidan menolak kritik oleh apa yang disebutnya "lingkaran Zionis" atas keputusan Turki untuk menerima mantan tahanan Palestina, dengan mengatakan Ankara bertindak untuk membantu mengakhiri "drama kemanusiaan di Gaza."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas