Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

China Relokasi Pabrik ke Indonesia Imbas Kebijakan Donald Trump, Ancaman atau Peluang?

Kebijakan tarif AS ​tersebut selama periode pertama pemerintahan Trump pada tahun 2019 lalu memicu perang dagang antara dua negara raksasa dunia.

Penulis: willy Widianto
zoom-in China Relokasi Pabrik ke Indonesia Imbas Kebijakan Donald Trump, Ancaman atau Peluang?
Instagram @realdonaldtrump
PRESIDEN DONALD TRUMP - Foto yang diambil pada Kamis (30/1/2025) dari publikasi resmi Donald Trump memperlihatkan Presiden AS Donald Trump memberi isyarat dalam poster ucapan selamat tahun baru 2025 yang diunggah pada 2 Januari 2025. Donald Trump akan mendeportasi siapapun yang pro-Palestina dan pro-Hamas, serta mereka yang mengkritik serangan Israel di Jalur Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebijakan pengenaan tarif impor jilid dua yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bakal kembali menggebuk ekonomi China. Produk-produk asal China bakal dikenakan tarif impor 10 persen.

Baca juga: Lawan Kebijakan Tarif Impor Trump, China Adukan AS ke WTO

Kebijakan tarif AS ​tersebut selama periode pertama pemerintahan Trump pada tahun 2019 lalu memicu perang dagang antara dua negara ekonomi raksasa dunia tersebut.

Potensi perang dagang antara AS dan China bakal kembali terjadi. Perdagangan memang menjadi alat tawar menawar yang ampuh bagi Barat yang merasa was was akan ambisi dari Beijing.

China pun tidak akan tinggal diam. Kemungkinan akan banyak perusahaan dari China merelokasi pabriknya ke negara-negara yang tidak dikenakan tarif, salah satunya ke Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Wakil Menteri Perindustrian(Wamenperin) Faisol Riza beberapa waktu lalu sempat meminta pengelola kawasan industri di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam agar bersiap menyambut peluang jika terjadi relokasi pabrik dari China ke Indonesia.

Menurut Wamenperin, Indonesia dipandang sebagai negara yang memiliki stabilitas ekonomi, serta strategis lokasinya sebagai tujuan investasi atau relokasi pabrik.

Baca juga: Trump Melunak, Minta WHO Turuti Syarat agar AS Bisa Kembali Gabung Organisasi Kesehatan Dunia

Apalagi, berbagai kawasan industri yang berada di KEK Batam cukup siap apabila tren relokasi itu nantinya terjadi.

Berita Rekomendasi

"Ada beberapa sektor yang memiliki niat untuk relokasi. Oleh karena itu, persiapan dari masing-masing kawasan industri menjadi sangat penting. Selain elektronik, ada juga tekstil, alas kaki, dan otomotif yang rupanya melihat bahwa semakin sulit peluang untuk ekspor dari RRT langsung ke AS," ujarnya.

Selain Batam, kawasan industri di Jabodetabek juga dinilai strategis untuk relokasi pabrik China ke Indonesia. Setelah Jabodetabek, wilayah seperti Subang, Jawa Tengah, Surabaya juga memiliki potensi yang cukup baik untuk perusahaan-perusahaan China yang ingin melakukan relokasi pabriknya.

"Seperti di Jawa Tengah, untuk wilayah Semarang dan Kendal, diketahui juga sudah ada investasi pabrik untuk industri garmen, tekstil, dan industri padat karya lainnya," ujar Director Industrial & Logistics Services Colliers Indonesia Rivan Munansa dikutip dari Kontan.

Rivan memberikan contoh, saat ini terlihat juga ada minat dari perusahaan yang bergerak dalam bidang motor listrik di wilayah ini. Sedangkan untuk wilayah lain, seperti Brebes dan Tegal, Jawa Tengah diproyeksi sebagai salah satu daerah berpotensi dari perluasan untuk perusahaan dengan bidang usaha padat karya. 

Baca juga: Kemendag Sita Tekstil Selundupan Diduga dari China Senilai Rp 8,3 Miliar

"Bagi perusahaan dengan bidang usaha seperti electric vehicle (EV) bisa melirik wilayah Subang, sedangkan perusahaan yang bergerak di bidang fast-moving consumer goods (FMCG) mempertimbangkan wilayah Surabaya," pungkasnya. 

Ancaman atau Peluang

Rencana relokasi pabrik China ke Indonesia dianggap seperti durian runtuh bagi Indonesia. Anggota Dewan Ekonomi Nasional(DEN), Chatib Basri mengatakan ada peluang yang bisa dimanfaatkan pemerintah Indonesia terkait relokasi itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas