Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Endus Rencana Licik Barat, Rusia Tegas Tolak Gencatan Senjata Sementara dengan Ukraina

Rusia menolak mentah-mentah gencatan senjata sementara dengan Ukraina karena menuding Barat punya rencana tertentu di balik gencatan itu.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Endus Rencana Licik Barat, Rusia Tegas Tolak Gencatan Senjata Sementara dengan Ukraina
President.gov.ua
MEDAN TEMPUR UKRAINA - Foto yang diambil dari laman President.gov.ua tanggal 7 Februari 2025 memperlihatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berjabat tangan dengan tentara Ukraina tahun 2022 silam. Rusia menolak gencatan senjata sementara dengan Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COMRusia menolak mentah-mentah gencatan senjata sementara dengan Ukraina demi menghentikan perang yang sudah berlangsung tiga tahun itu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menuding Barat punya rencana di balik gencatan senjata sementara.

Menurut dia, gencatan senjata hanya akan dimanfaatkan Barat untuk menguatkan Ukraina sampai perang kembali meletus.

Zakharova menegaskan Rusia hanya menginginkan solusi final yang bisa menyudahi perang Rusia-Ukraina.

“Gencatan senjata sementara, atau membekukan konflik seperti yang dikatakan banyak orang, tidak bisa diterima,” kata Zhakarova hari Kamis, (6/2/2025), dikutip dari Russia Today.

“Kita memerlukan kesepakatan yang mengikat secara hukum dan bisa diandalkan, dan mekanisme yang akan menjamin bahwa krisis ini tidak akan berulang.”

“Gencatan sementara akan dimanfaatkan Barat, Barat secara bersama-sama atau perwakilan, individual, untuk menguatkan potensi militer rezim Kiev dan tentu saja balas dendam dengan senjata.”

Berita Rekomendasi

Dia kemudian menyinggung AS di bawah Presiden Donald Trump yang berulang kali berjanji akan mengakhiri konflik Rusia-Ukraina.

Menurut dia, segalanya bergantung pada aksi spesifik dan rencana pemerintahan Trump. Zakharova menyebut tidak ada kejelasan mengenai langkah yang sedang diambil.

Awal minggu ini juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengklaim kontak antara Rusia dan AS makin sering terjadi sesudah Trump berkuasa lagi.

Peskov mengatakan ada beberapa kontak di antara kementerian tertentu, tetapi dia tidak menjelaskan lebih lanjut.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1980: Kyiv Terima Jet Tempur Mirage dari Prancis dan F-16 dari Belanda

Trump juga mengonfirmasi bahwa ada pembicaraan dengan pemerintah AS. Dia juga menegaskan kembali keinginan AS untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Sementara itu, Rusia sudah berulang kali mengaku bersedia menyelesaikan perang melalui diplomasi. Namun, perundingan dengan Ukraina harus didasarkan pada “kenyataan di lapangan”.

“Langkah pertama menuju normalisasi hubungan bilateral, berdasarkan prinsip saling menghormati dan kesetaraan, harus diambil oleh AS,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov.

Zelensky bersedia menemui Putin

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas