Maroko, Puntland, Somaliland Masuk Daftar Tempat Tampung Warga Palestina yang akan Diusir dari Gaza
Tiga negara Afrika telah diusulkan sebagai wilayah potensial tempat warga Palestina dari Jalur Gaza dapat diusir, media Ibrani melaporkan
Editor: Muhammad Barir

Maroko, Puntland, Somaliland Masuk Daftar Trump Jadi Tempat Tampung Warga Palestina Diusir dari Gaza
TRIBUNNEWS.COM- Tiga negara Afrika telah diusulkan sebagai wilayah potensial tempat warga Palestina dari Jalur Gaza dapat diusir, media Ibrani melaporkan pada tanggal 6 Februari.
Menurut laporan di Channel 12 Israel, Maroko, Negara Puntland di Somalia, dan Republik Somaliland yang memisahkan diri sedang dipertimbangkan sebagai tempat untuk merelokasi warga Palestina, sebagai bagian dari rencana kontroversial Presiden AS Donald Trump untuk mengusir warga Palestina keluar dari Gaza dan mengambil alih kepemilikan jalur tersebut.
Puntland dan Somaliland mencari pengakuan internasional atas kedaulatan mereka atas wilayah Somalia, sedangkan Maroko mencari pengakuan kedaulatannya atas Saraha Barat yang diduduki.
Laporan itu mengatakan pemerintah Trump mungkin menggunakan ini untuk mendorong usulannya mengenai Gaza.
Laporan terkini menunjukkan bahwa presiden AS mungkin berencana untuk mengakui Somaliland, yang mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 1991. Somaliland berupaya memisahkan diri dari Somalia.
Donald Trump berusaha “untuk memperkuat pijakan barat di Tanduk Afrika melawan Yaman dan melawan pengaruh Tiongkok.”
Channel 12 sebelumnya melaporkan bahwa Trump berencana memindahkan sekitar 100.000 warga Palestina ke negara-negara asing termasuk Albania dan Indonesia.
Laporan tersebut menyebut Albania sebagai "negara Eropa miskin yang membutuhkan tenaga kerja, dengan potensi untuk menawarkan insentif yang signifikan guna membujuknya agar mau menyerap sejumlah besar pengungsi Palestina."
Trump mengatakan pada tanggal 6 Februari bahwa Gaza akan “diserahkan” ke AS oleh Israel, sebagai bagian dari rencananya untuk mengusir penduduk jalur tersebut ke negara-negara tetangga dan mengambil alihnya.
Awal minggu ini, Trump menjadi berita utama dan menuai kecaman luas secara regional dan internasional atas pernyataannya bahwa AS akan “mengambil alih” dan membangun “kepemilikan” atas Jalur Gaza.
Presiden AS telah bersikeras pada gagasan mengusir penduduk Gaza ke negara tetangga, yaitu Yordania dan Mesir – keduanya telah dengan tegas menolak pemindahan massal warga Palestina dan telah menolak seruan presiden AS.
Trump mengklaim usulannya bertujuan untuk menjauhkan warga Palestina dari bahaya agar dapat membangun kembali jalur tersebut dengan aman dan menangani sejumlah besar persenjataan yang belum meledak.
Rencana ini telah menerima reaksi keras dan pertentangan internasional dan regional yang signifikan dari pejabat dan tokoh politik AS.
SUMBER: THE CRADLE
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.