DPR Filipina Tolak Pembelaan Sara Duterte terkait Tudingan akan Bunuh Presiden Bongbong Marcos
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Filipina menolak upaya pembelaan diri yang diajukan oleh Mantan Wakil Presiden Sara Duterte dalam kasus pemakzulannya
Penulis: Bobby W
Editor: Tiara Shelavie

TRIBUNNEWS.COM - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Filipina menolak upaya pembelaan diri yang diajukan oleh Wakil Presiden Sara Duterte dalam kasus pemakzulannya pada Sabtu (8/2/2025).
Seperti yang diketahui sebelumnya, Sara Duterte dimakzulkan atas tudingan upaya pembunuhan terhadap Presiden Filipina saat ini, Ferdinand Marcos Jr.
Pembelaan dari putri dari mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte tersebut mendapatkan penolakan dari anggota DPR terutama oleh Robert Ace Barbers yang mewakili wilayah Surigao del Norte
Sosok Barbers yang juga merupakan ketua komite kuadran DPR tersebutmengatakan bahwa ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa Sara Duterte secara terang-terangan mengakui adanya "rencana pembunuhan" terhadap sosok Presiden Filipina yang akrab disapa Bongbong Marcos tersebut.
Tak tanggung-tanggung, Barbers menuding Sara Duterte tak hanya mengancam bunuh Ferdinand Marcos Jr. saja.
Dikutip dari ABS-CBN, Barbers mengklaim Sara Duterte juga berencana membunuh Ibu Negara Liza Marcos dan Ketua DPR Martin Romualdez.
Pernyataan ini muncul setelah Duterte pada hari Jumat membantah telah mengancam nyawa Marcos Jr., yang menjadi landasan pasal pertama dalam upaya pemakzulan yang ditandatangani oleh lebih dari 215 anggota DPR Filipina.
Duterte mengatakan bahwa pernyataannya pada akhir 2024 lalu mengenai rencana pembunuhan Bongbong Marcos tersebut telah dipahami di luar konteks.
Para pendukungnya juga berargumen bahwa Sara Duterte memang mengucapkan ancaman, tapi maknanya hanyalah ancaman secara "kiasan bersyarat" yang tidak dapat ditindaklanjuti.
Namun demikian, alasan dan pembelaan yang dinyatakan pihak Sara Duterte ditolak mentah-mentah oleh Barbers pada akhir pekan ini.
"Pasal pertama dalam pemakzulan telah mencakup bukti, video, dan pernyataan dari Wakil Presiden kami, itulah sebabnya hal itu dimasukkan dalam pengaduan dan ada prosesnya," kata Barbers dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. Bantah Dorong Sara Duterte untuk Dimakzulkan dari Wapres
UCAPAN YANG BUAT DUTERTE DIMAKZULKAN
Adapun pernyataan Duterte yang menjadi bahan untuk pemakzulannya adalah ucapannya dalam sebuah konferensi pers tengah malam pada bulan November 2024 lalu.
Sara Duterte membuat pernyataan kontroversial ketika sebuah panel DPR memutuskan untuk memindahkan kepala stafnya, Zuleika Lopez, ke fasilitas pemasyarakatan di Mandaluyong.
Lopez saat itu sedang ditahan di DPR karena dituding melakukan penghinaan terhadap parlemen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.