Israel Paksa Tahanan Palestina Menonton Video Kehancuran Gaza Sebelum Dibebaskan
Israel kembali melakukan kekejaman terhadap tahanan Palestina denganmeminta tahanan yang akan dibebaskan untuk menonton video kehancuran Gaza.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Pravitri Retno W

TRIBUNNEWS.COM - Israel kembali melakukan kekejaman terhadap tahanan Palestina.
Menurut laporan situs berita berbahasa Ibrani, Walla, tentara Israel memaksa para tahanan Palestina yang akan dibebaskan hari ini untuk menonton video kehancuran Gaza akibat serangan IDF.
Tentara Israel bekerja sama dengan Dinas Penjara Israel untuk memperlihatkan video berdurasi 3 menit kepada para tahanan.
Video tersebut ditayangkan di layar besar beberapa saat sebelum tahanan Palestina dibebaskan.
Pihak berwenang Israel mengklaim, pemutaran video ini bertujuan sebagai tindakan pencegahan.
Mereka beralasan banyak tahanan yang akan dibebaskan "tidak memiliki pengetahuan banyak tentang apa yang terjadi di luar dan tidak menyadari skala kehancuran di Gaza," dikutip dari The New Arab.
Langkah ini menambah ketegangan dalam kesepakatan pertukaran yang sudah berlangsung beberapa tahap sebelumnya.
Pada pembebasan sandera sebelumnya, Israel telah memberikan gelang kepada tahanan Palestina yang dibebaskan.
Bukan sembarang gelang, gelang tersebut terdapat tulisan bahasa Ibrani dan Arab, lengkap dengan pesan Alkitab.
Gelang tersebut bertuliskan "Orang-orang abadi tidak lupa; aku mengejar musuhku dan menangkap mereka".
Setelah dibebaskan, beberapa tahanan Palestina melaporkan mereka mengalami penganiayaan berat dalam hari-hari terakhir sebelum pembebasan mereka.
Menurut Masyarakat Tahanan Palestina, banyak dari mereka yang menunjukkan tanda-tanda penyiksaan.
Baca juga: Turki Menerima 15 Tahanan Palestina dari Penjara Israel yang Dideportasi dari Gaza dan Tepi Barat
Termasuk kelaparan, kurangnya perawatan medis, infeksi kulit seperti kudis, serta pemukulan berat yang menyebabkan cedera serius seperti patah tulang rusuk.
"Kami menemukan tubuh para tahanan yang mencerminkan tingkat kejahatan yang dilakukan terhadap mereka, termasuk penyiksaan yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah 7 Oktober," kata Masyarakat Tahanan Palestina.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.