Putaran ke-5 Pertukaran Sandera: 183 Tahanan Palestina dan 3 Tawanan Israel Dibebaskan Hari Ini
Sebanyak 183 tahanan Palestina dijadwalkan akan dibebaskan hari ini, Sabtu (8/2/2025) dengan imbalan 3 tawanan Israel.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Suci BangunDS

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok perlawanan Palestina, Hamas pada hari Jumat (7/2/2025) telah merilis daftar nama 183 tahanan Palestina yang dijadwalkan akan dibebaskan hari ini, Sabtu (8/2/2025).
Adapun ratusan sandera yang dibebaskan ini adalah bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.
Menurut daftar yang diterbitkan oleh Kantor Informasi Tahanan Palestina, dari 183 tahanan yang dibebaskan yaitu:
- 18 tahanan yang menjalani hukuman seumur hidup
- 54 penahanan dengan hukuman jangka panjang
- 7 tahanan yang akan dideportasi ke luar Palestina
- 111 warga Palestina yang ditangkap oleh tentara Israel di Gaza setelah 7 Oktober 2023
Komposisi Politik Tahanan Palestina
Dikutip dari Anadolu Anjansi, berdasarkan afiliasi politiknya, daftar tersebut menunjukkan bahwa:
- 38 tahanan berasal dari Hamas
- 30 tahanan adalah anggota Fatah
- 1 orang tahanan berasal dari Jihad Islam
Baca juga: Hamas: Jenazah Sandera Israel Berada di Bawah Reruntuhan, IDF Malah Halangi Alat Berat Masuk Gaza
- 3 tahanan tidak memiliki afiliasi politik
Nama Tawanan Israel yang Dibebaskan
Sementara itu, Juru Bicara Brigade Militer al-Qassam, Abu Obeida, dalam sebuah unggahan di platform X (sebelumnya Twitter), mengumumkan tiga nama tawanan Israel yang akan dibebaskan dalam pertukaran ini, dikutip dari Al Mayadeen.
Ketiga tawanan tersebut di antaranya:
- Eliyahu Datsun Yosef Sharabi
- Or Avraham Lisha Levy
- Ohad bin Ami
Nama-nama ini kemudian dikonfirmasi oleh kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Sebagai informasi, pertukaran sandera ini adalah bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang telah dimulai pada 19 Januari 2025.
Selain perlindungan tahanan, perjanjian tersebut mencakup ketentuan penting lainnya.
Seperti, pertukaran tahanan, pengiriman bantuan kemanusiaan untuk Gaza, serta diskusi terkait upaya de-eskalasi jangka panjang untuk mengurangi kekerasan yang sudah berlangsung lama.
Baca juga: Menteri Pertahanan Israel Perintahkan Rencana Pemindahan Warga Palestina untuk Keluar dari Gaza
Gencatan senjata ini disepakati setelah genosida 16 bulan yang dilakukan oleh Israel, yang menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa dan kerusakan yang meluas di Gaza.
Fokus utama dari upaya-upaya ini adalah untuk mencegah kekerasan lebih lanjut dan mengurangi krisis kemanusiaan yang sangat mendalam.
Poin penting dalam kesepakatan ini adalah pembebasan tahanan Palestina yang dilakukan secara bertahap.
Selain itu, gencatan senjata ini juga mencakup mekanisme penting untuk memastikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, dengan fokus pada penyediaan kebutuhan mendesak.
Seperti pasokan medis, makanan, dan tempat tinggal bagi ribuan warga sipil yang mengungsi akibat konflik yang telah berlangsung begitu lama.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Pertukaran Sandera
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.