Sosok Nizar Awadallah: Kunci Tersembunyi dalam Negosiasi Gencatan Senjata Gaza
Nizar Awadallah disebut sebagai sosok penting namun jarang terlihat dalam perundingan gencatan senjata dengan Israel.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama

TRIBUNNEWS.COM - Saat Hamas membebaskan sejumlah tawanan Israel pada hari Sabtu (8/2/2025), sumber-sumber yang dekat dengan kelompok tersebut mengungkapkan bahwa seorang pemimpin senior memainkan peran penting namun tidak terlihat dalam negosiasi kesepakatan gencatan.
Menurut sumber-sumber tersebut, yang dikutip oleh Asharq Al Awsat, Nizar Awadallah adalah “kunci tersembunyi” dalam perundingan Gaza, terutama ketika proses negosiasi memasuki fase kedua.
Nizar Awadallah, seorang pemimpin senior Hamas, disebut sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam mengelola negosiasi.
Perannya sangat penting dalam mengidentifikasi celah-celah krusial dalam perundingan dan menanganinya sebelum menjadi hambatan.
Meskipun ia tidak selalu hadir langsung dalam semua pertemuan dengan mediator, Awadallah sering terlibat dalam diskusi internal dengan pimpinan Hamas, memastikan bahwa tim negosiasi terhindar dari kesalahan strategis.
Saat ini, Awadallah berada di luar Gaza.
Ia meninggalkan Gaza sebelum pecahnya perang baru-baru ini, bersama sejumlah anggota senior biro politik Hamas lainnya.

Sumber-sumber menyebutkan bahwa Awadallah memainkan peran penting dalam serangkaian pertemuan intensif dengan kepala politik Hamas, Ismail Haniyeh, sebelum Haniyeh dibunuh di Teheran tahun lalu.
Awadallah dilaporkan bersikap skeptis terhadap komitmen Israel untuk mematuhi perjanjian gencatan senjata.
Ia sering kali menganjurkan syarat-syarat yang lebih ketat, agar Israel benar-benar tunduk pada perjanjian tersebut.
Ia juga mendorong pendekatan yang lebih tegas terkait mekanisme pertukaran tahanan, dengan tujuan memastikan bahwa Hamas tidak mudah dimanipulasi oleh manuver Israel.
Baca juga: Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei Sambut Kunjungan Senior Hamas di Teheran, Puji Gencatan Senjata
Meskipun sumber-sumber tersebut tidak menyebut Awadallah sebagai “perencana” dari gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan saat ini, mereka menegaskan peran penting yang dimainkannya bersama para tokoh penting Hamas lainnya.
Awadallah telah berperan penting dalam negosiasi sebelumnya, termasuk dalam kasus penangkapan tentara Israel, Gilad Shalit, pada tahun 2006 dan pertukaran tahanan pada tahun 2011.
Setahun setelah pertukaran tersebut, media Israel mengidentifikasi Awadallah sebagai salah satu otak di balik operasi tersebut, bersama Ahmad al-Jaabari, komandan Brigade Al-Qassam yang kemudian terbunuh.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.