TRIBUNNEWS.COM - Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.084 pada Selasa (11/2/2025).

Pada pukul 2 dini hari waktu setempat, ada peringatan serangan udara di Kyiv.

Sebelumnya Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan setidaknya 127 bentrokan terjadi di Pokrovsk selama 24 jam terakhir.

"Rusia melancarkan 2 serangan rudal dan 77 serangan udara, meluncurkan 2 rudal dan menjatuhkan 101 bom udara berpemandu (GAB). Selain itu, mereka mengerahkan lebih dari 1.000 pesawat nirawak kamikaze dan menembaki posisi dan permukiman pasukan kami sekitar 5.000 kali," lapor Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina di Facebook, Senin (10/2/2025) malam.

Donald Trump Kirim Utusan ke Ukraina

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengonfirmasi ia akan mengirim utusan khusus, Keith Kellogg untuk mengunjungi Ukraina. 

"Dia (Kellogg) melakukan banyak hal yang berbeda. Kami memiliki banyak orang yang menangani banyak isu yang berbeda," kata Donald Trump, dikutip dari Suspilne.

Seorang sumber di kantor presiden Ukraina mengatakan Keith Kellogg akan tiba di Ukraina pada tanggal 20 Februari 2025.

Juru bicara Zelensky, Sergiy Nikiforov, mengatakan Presiden Ukraina akan bertemu dengan Wakil Presiden AS, JD Vance, di sela-sela konferensi Munich pada hari Jumat (14/2/2025).

AS Tetap Kirim Senjata ke Ukraina

Utusan Khusus AS untuk Ukraina, Keith Kellogg, mengatakan AS tetap mengirim senjata yang disetujui pada masa pemerintahan presiden sebelumnya, Joe Biden.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1083: Zelensky Minta Donald Trump Jamin Keamanan Ukraina

"Tidak perlu ada tindakan berbeda dalam 24 jam ke depan," kata Kellogg dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Reuters.

AS Ingin Eropa Beli Senjatanya untuk Ukraina

Pemerintahan Trump berencana untuk mendorong sekutu Eropa membeli lebih banyak senjata Amerika untuk Ukraina, seperti yang mereka lakukan di bawah pemerintahan Joe Biden, menurut pernyataan Utusan AS di Ukraina, Keith Kellogg.

Keith Kellogg mengatakan ia akan membahas kemungkinan perundingan dengan Rusia untuk mengakhiri perang, dengan sekutu Eropa selama konferensi keamanan Munich, yang dimulai pada hari Jumat.

AS Akui Bisnis Senjata Beri Keuntungan Besar

Dalam pernyataannya, Utusan AS untuk Ukraina Keith Kellogg, menolak mengonfirmasi rencana menjual senjata ke sekutu Baratnya untuk diberikan kepada Ukraina.

Namun, ia mengatakan, "AS selalu suka menjual senjata buatan Amerika karena hal itu memperkuat ekonomi kami. Ada banyak pilihan di luar sana. Semuanya sedang dipertimbangkan saat ini."

Diyakini bahwa pejabat pemerintah AS memandang kesepakatan pembelian senjata dengan Eropa sebagai solusi potensial, yang memungkinkan AS mendukung Ukraina tanpa menghabiskan uang pembayar pajak AS, seperti diberitakan Reuters.

Sebelumnya, Sekretaris jenderal NATO, Mark Rutte, mengatakan Eropa akan membayar senjata AS untuk Ukraina.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina