Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut AS Tidak Tulus Soal Perundingan Kesepakatan Nuklir

Presiden Iran Masoud Pezeshkian mempertanyakan kesediaan Washington untuk terlibat dalam negosiasi dengan Teheran pada 10 Februari dalam pidatonya

Editor: Muhammad Barir
zoom-in Presiden Iran  Masoud Pezeshkian Sebut AS Tidak Tulus Soal Perundingan Kesepakatan Nuklir
Stanislav Krasilnikov/Handout/brics-russia2024.ru
PRESIDEN IRAN- Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada pertemuan KTT BRICS di kota Kazan, barat daya Rusia, pada Rabu (23/10/2024). Pezeshkian mempertanyakan kesediaan Washington untuk terlibat dalam negosiasi dengan Teheran pada 10 Februari dalam pidatonya untuk menandai peringatan 46 tahun Revolusi Islam di Iran. 

Presiden Iran Sebut AS Tidak Tulus Soal Perundingan Kesepakatan Nuklir

TRIBUNNEWS.COM- Presiden Iran Masoud Pezeshkian mempertanyakan kesediaan Washington untuk terlibat dalam negosiasi dengan Teheran pada 10 Februari dalam pidatonya untuk menandai peringatan 46 tahun Revolusi Islam di Iran. 

Presiden AS Donald Trump baru-baru ini menandatangani perintah eksekutif yang memberlakukan kembali sanksi keras terhadap Republik Islam.

"Jika AS bersungguh-sungguh dalam negosiasi, mengapa mereka memberi sanksi kepada kami?" kata Pezeshkian, seraya menambahkan bahwa Iran "tidak menginginkan perang ... tetapi tidak akan menyerah pada tekanan asing."

"Musuh mengklaim bahwa Iran telah dilemahkan dan bahwa sekarang adalah waktu terbaik untuk menyerang revolusi dan lembaga ini. Mereka tidak menyadari fakta bahwa, dengan bimbingan bijak dari Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam [Ali Khamenei] dan kehadiran yang tak tergoyahkan dari bangsa yang waspada dan rela berkorban, semua mimpi ini akan terkubur," lanjutnya. 

Pezeshkian juga mengatakan bahwa “AS memiliki sejarah panjang dalam menerapkan sanksi yang membatasi akses warga Iran terhadap obat-obatan penting, makanan, dan air, sembari mengklaim ingin melakukan negosiasi.”

“Trump menyatakan keinginannya untuk berunding dan pada saat yang sama mendukung rencana jahat terhadap negara Islam.”

Berita Rekomendasi

Pidatonya disampaikan sehari setelah Presiden AS Donald Trump mengulangi komentar baru-baru ini tentang lebih memilih kesepakatan nuklir dengan Iran daripada serangan militer terhadap program energi atom Republik Islam tersebut.

"Saya ingin kesepakatan dengan Iran mengenai non-nuklir. Saya lebih suka itu daripada membombardirnya habis-habisan," kata  presiden AS .

“Mereka tidak ingin mati. Tidak ada yang ingin mati. Jika kita membuat kesepakatan, Israel tidak akan mengebom mereka.”

Trump membantah laporan potensi serangan AS–Israel terhadap Iran dan malah mendorong kesepakatan nuklir baru dengan Republik Islam.

“Saya bisa memberi tahu apa yang harus saya sampaikan kepada mereka, dan saya harap mereka memutuskan untuk tidak melakukan apa yang sedang mereka pikirkan saat ini. Dan saya rasa mereka akan sangat senang,” katanya. “Di satu sisi, saya tidak suka memberi tahu Anda apa yang akan saya sampaikan kepada mereka. Anda tahu, itu tidak baik.” 

Trump menyampaikan komentar serupa minggu lalu, dan juga menepis laporan serangan terhadap Iran sebagai “sangat dibesar-besarkan.” 

Pidato Pezeshkian juga menyusul pernyataan terbaru yang dibuat oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei yang menolak gagasan perundingan dengan Washington, dengan mengatakan bahwa perundingan dengan AS “ tidak masuk akal, terhormat, dan cerdas serta tidak memiliki pengaruh dalam menyelesaikan masalah negara.” 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas