ISIS Siaga di Suriah, Langkah Trump Selanjutnya Bisa Menentukan Apakah ISIS Akan Bangkit Lagi
Anggota ISIS masih ditahan di penjara-penjara Suriah, namun langkah Donald Trump selanjutnya dapat menjadi penentu apakah kelompok itu bangkit lagi.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Nuryanti

"Kami memiliki informasi intelijen bahwa ISIS berencana menyerang penjara lagi," kata Abdi.
“Jika mereka berhasil, ISIS bisa bangkit kembali.”
Kamp Al Hol
Sekitar 26 mil di sebelah timur Hasakah, Kamp Al Hol menampung sekitar 40.000 orang, 93 persen di antaranya adalah wanita dan anak-anak, berdasarkan data terbaru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Banyak dari mereka adalah keluarga anggota ISIS, dan pejabat SDF memperingatkan bahwa kamp tersebut menjadi sarang bagi generasi militan berikutnya.
“Pola pikir radikal berkembang di dalam kamp ini,” kata Jihan Hanan, direktur Al Hol.
"Mereka semakin ekstrem."
Dengan sumber daya yang terbatas, penjagaan hanya bisa dilakukan di perimeter, sehingga kekerasan di dalam kamp sering kali tidak dapat dicegah.
Di bagian yang disebut "The Annex", istri-istri anggota ISIS asing dan anak-anak mereka ditahan.
Banyak dari mereka telah berada di sana selama enam tahun tanpa ada minat dari negara asal mereka untuk memulangkan mereka.
Langkah Trump Bisa Jadi Penentu
Pasukan SDF sangat bergantung pada bantuan militer dan dukungan finansial dari Amerika Serikat.
Namun, keputusan Presiden Donald Trump untuk membekukan bantuan luar negeri AS selama 90 hari, serta dorongannya untuk menutup Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), dapat membuat bantuan yang sangat dibutuhkan tidak sampai ke SDF dan pemerintahan Kurdi.
Baca juga: Trump Perintahkan Serangan Udara terhadap Kelompok ISIS di Somalia yang Sembunyi di Gua
Jenderal Abdi dan Direktur Hanan sepakat bahwa solusi terbaik adalah memulangkan para tahanan ke negara asal mereka, tetapi banyak negara enggan menerima mereka kembali.
Dengan pemerintahan Bashar al-Assad yang digulingkan oleh kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS), situasi politik di Suriah berubah drastis.
Meskipun SDF mempertahankan otonomi Kurdi di timur laut Suriah, dinamika politik baik di dalam negeri maupun luar negeri terus bergeser.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.