Mesir Dilaporkan Rilis Rincian Rencana Rekonstruksi Gaza, Tidak Ada Penyebutan Kerja Sama dengan AS
Mesir dilaporkan merilis rincian rencana untuk membangun kembali Gaza; tidak ada penyebutan 'kerjasama' dengan AS
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS

TRIBUNNEWS.COM - Mesir dilaporkan telah merilis rincian awal proposal untuk membangun kembali Jalur Gaza dalam waktu tiga hingga lima tahun.
Proposal ini tidak mencantumkan rencana kerja sama dengan pemerintahan Donald Trump atau Israel.
Menurut laporan dari i24 News, sumber-sumber Mesir mengatakan kepada TV Al Araby Qatar bahwa proposal tersebut adalah "proposal tandingan" untuk menentang rencana Donald Trump yang diumumkannya minggu lalu.
Trump menyatakan, AS akan mengambil alih Gaza dan memindahkan secara paksa semua warga Palestina yang tinggal di sana.
Proposal rekonstruksi Gaza dari Mesir disebutkan akan melibatkan kerja sama dengan negara-negara Arab, Uni Eropa, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sumber dari Uni Eropa mengonfirmasi, mereka mengetahui tentang rencana tersebut dan bahwa rencana itu akan diresmikan pada pertemuan puncak dengan negara-negara Arab di akhir bulan ini.
Namun, mereka belum mengetahui secara pasti apakah Uni Eropa atau PBB akan terlibat dalam proyek rekonstruksi tersebut.
Rincian lebih lanjut dari proposal ini dilaporkan mencakup proyek dua tahap, sebagaimana dikutip dari Ynet.

Tahap pertama melibatkan pembersihan puing-puing, diikuti dengan pembangunan kompleks perumahan baru secara bertahap.
Menurut sumber, upaya rekonstruksi akan dimulai dari Rafah dan wilayah selatan Jalur Gaza sebelum berkembang ke wilayah utara.
Rincian tersebut, muncul kurang dari 24 jam setelah Kementerian Luar Negeri Mesir mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan "aspirasi" mereka untuk "bekerja sama" dengan Presiden Trump dan AS, sambil mengecam usulan Trump untuk mengambil alih Jalur Gaza.
Baca juga: Presiden Mesir dan Raja Yordania Tegaskan Bersatu Soal Gaza, Tolak Pemindahan Paksa Warga Palestina
Kementerian tersebut, menegaskan bahwa satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian regional adalah mengatasi akar konflik melalui mengakhiri pendudukan Israel dan menerapkan solusi dua negara.
Saat berbicara bersama Raja Yordania Abdullah di Ruang Oval pada Selasa (11/2/2025), Trump kembali menegaskan rencananya untuk mengambil alih Jalur Gaza.
Ia mengatakan kepada wartawan, "Kami akan mengambilnya. Kami akan mempertahankannya. Kami akan menghargainya."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.