Presiden Mesir Tolak Kunjungan ke AS jika Rencana Trump Terkait Relokasi Warga Gaza Masih Berlanjut
Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, memutuskan untuk tidak melakukan perjalanan ke Gedung Putih Trump bersikeras relokasi warga Gaza.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Nuryanti

TRIBUNNEWS.COM - Dua sumber keamanan Mesir mengatakan bahwa Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, memutuskan untuk tidak melakukan perjalanan ke Gedung Putih apabila Presiden AS, Donald Trump bersikeras untuk membahas usulannya terkait relokasi warga Gaza.
Sebelumnya, tepatnya pada 1 Februari 2025 lalu, al-Sisi dan Trump terlibat dalam panggilan telepon.
Saat itu, Trump mengundang al-Sisi untuk berkunjung ke Gedung Putih.
Laporan ini diumumkan oleh kepresidenan Mesir.
Namun, hingga saat ini, belum ada tanggal pasti yang ditetapkan untuk kunjungan tersebut, menurut seorang pejabat AS, dikutip dari Al-Arabiya.
Pihak kepresidenan Mesir dan kementerian luar negeri juga belum memberikan tanggapan terkait hal ini.
Trump menuai kritik keras dari dunia Arab setelah mengusulkan rencana pengusiran lebih dari 2 juta warga Palestina dari Gaza secara permanen.
Rencana Trump sebelumnya mencakup pengambilalihan kendali atas Gaza dan pengusiran paksa sebagian warga Palestina.
Trump mengklaim Gaza dapat diubah menjadi "Riviera Timur Tengah" yang penuh kemakmuran dan peluang kerja.
Sebagai bagian dari rencana ini, Trump mendesak Mesir dan Yordania untuk menerima warga Palestina yang dipaksa keluar dari tanah mereka.
Isu tersebut juga telah dibahas dalam pertemuan Trump dengan Raja Yordania, Abdullah, di Gedung Putih pada hari Selasa.
Namun, Mesir, yang merupakan salah satu penerima bantuan militer terbesar dari AS, tetap berpegang teguh pada pendiriannya.
Baca juga: Raja Abdullah II Tolak Usulan Trump Relokasi Warga Gaza, Presiden Abbas Puji Keberaniannya
Mesir Tolak Pengusiran Warga Palestina dari Gaza
Presiden al-Sisi secara tegas menyatakan bahwa Mesir tidak akan berpartisipasi dalam pemindahan besar-besaran warga Palestina melintasi perbatasan.
Mesir memastikan bahwa warga Palestina tetap berada di tanah mereka sesuai dengan hak hukum dan sejarah mereka.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.