Trump Ungkit Janji Biden ke Ukraina untuk Gabung NATO: Itu Pemicu Perang Rusia-Ukraina
Presiden AS Donald Trump ungkit janji Joe Biden kepada Ukraina untuk gabung NATO yang dianggap jadi pemicu Putin luncurkan perang Rusia di Ukraina.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkit janji pendahulunya, Joe Biden, yang menjanjikan keanggotaan NATO kepada Ukraina.
Donald Trump menganggap janji itu menyebabkan kekhawatiran Rusia hingga Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Menurutnya, Putin tidak akan membiarkan Ukraina bergabung dengan NATO, yang berarti membuka pintu bagi NATO hingga ke perbatasan Rusia.
"Saya tidak melihat cara apa pun agar negara dalam posisi seperti Rusia mengizinkan mereka, hanya dalam posisi mereka, mengizinkan mereka bergabung dengan NATO. Saya tidak melihat hal itu terjadi," kata Donald Trump pada Kamis (13/2/2025).
"Dan jauh sebelum Presiden Putin, Rusia sangat tegas dalam hal itu. Saya yakin itulah alasan perang dimulai, karena Biden keluar dan mengatakan bahwa mereka (Ukraina) dapat bergabung dengan NATO, dan dia seharusnya tidak mengatakan itu," tegas Donald Trump.
"Begitu dia mengatakan itu, mereka (Rusia) berkata: 'Tahukah Anda? Anda akan berperang sekarang,'" kata Donald Trump.
Ia kembali menegaskan perang tersebut tidak akan pernah terjadi jika ia menjadi presiden AS saat itu.
Donald Trump juga mendukung pernyataan mengenai prospek keanggotaan Ukraina di NATO yang disampaikan oleh menteri pertahanannya, Pete Hegseth, pada hari Rabu, dan menggambarkannya sebagai cukup akurat.
Pete Hegseth sebelumnya mengatakan mengizinkan Ukraina bergabung dengan NATO adalah solusi yang tepat untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
“Amerika Serikat tidak percaya bahwa keanggotaan NATO untuk Ukraina merupakan hasil realistis dari penyelesaian yang dinegosiasikan,” kata Pete Hegseth, Kamis, seperti diberitakan Pravda.
Menteri pertahanan AS itu mengatakan jaminan keamanan apa pun yang ditawarkan kepada Ukraina harus didukung oleh pasukan Eropa dan non-Eropa yang cakap.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1087: UE Sebut Ukraina Harus Dilibatkan dalam Diskusi Trump dan Putin
Ia juga menegaskan AS tidak akan mengerahkan pasukan ke Ukraina dan mengatakan mengembalikan perbatasan Ukraina sebelum tahun 2014 adalah tujuan yang tidak realistis.
Perkataannya merujuk pada aneksasi Krimea oleh Rusia pada tahun 2014.
Sebagai tanggapan, Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umierov menegaskan kembali Ukraina tetap berkomitmen untuk bergabung dengan NATO dan tidak akan mengubah pendiriannya mengenai keanggotaan NATO.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.