Analis Israel: 5 Indikator Netanyahu Mau Lanjut Perang Gaza dan Ogah Negosiasi Tahap 2 dengan Hamas
Negosiasi pertukaran sandera demi gencatan senjata tahap dua antara Israel dan Hamas sejatinya sudah ditunda karena tak ada niat dari Netanyahu
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom

Media Israel: 5 Indikator Netanyahu Lanjut Perang Gaza dan Ogah Negosiasi Tahap Dua dengan Hamas
TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth mengungkapkan dalam sebuah laporan pada Minggu (16/2/2025) kalau pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tengah berupaya menggagalkan tahap kedua negosiasi kesepakatan pertukaran sandera-tahanan demi gencatan senjata di Gaza.
Laporan tersebut menyebut kalau ada lima indikator pihak Netanyahu terindikasi tak ingin tahap dua negosiasi dengan gerakan pembebasan Palestina, Hamas, terjadi.
Baca juga: Beri Pesan ke Pemerintah Israel, Sandera Sagui Dekel-Chen Kirim Kode Soal Terowongan Hamas?
"Netanyahu menggunakan taktik politik, manuver media, memanipulasi informasi, melanggar perjanjian, dan mengecualikan (tidak menyertakan) para profesional di tim negosiasi," tulis laporan tersebut dikutip dari Khaberni, Senin (17/2/2025).
Laporan tersebut, yang ditulis oleh analis militer, Ronen Bergman, menyimpulkan kalau "negosiasi tidak dapat dilanjutkan jika salah satu pihak tidak berminat,".
Simpulan ini mengacu pada penolakan pemerintah Israel untuk memulai secara serius tahap kedua negosiasi tersebut.

Israel Sengaja dan Enggan Bernegosiasi Lagi
Analisis Bergman merujuk pada pengakuan Omer Dostri, juru bicara perdana menteri Israel, kalau Israel saat ini tidak sedang merundingkan fase kedua kesepakatan tersebut, meskipun sebelumnya telah melontarkan komitmen.
Bergman juga mengatakan kalau pernyataan ini mengonfirmasi kecurigaan kalau pemerintah Israel memang dengan sengaja menghalangi kemajuan nyata dalam negosiasi.
Seorang sumber keamanan senior yang mengetahui rincian negosiasi tersebut dikutip, mengatakan kalau pemerintah Israel tidak mematuhi perjanjian yang ditandatangani.
"Perjanjian menetapkan perlunya memulai negosiasi mengenai fase kedua dengan Hamas paling lambat pada hari ke-16 gencatan senjata, yaitu dua minggu yang lalu. Dan bahwa negosiasi tahap dua tersebut seharusnya berakhir dalam waktu 35 hari sejak dimulainya perjanjian gencatan senjata," .
Sumber itu juga mengatakan, "Bahkan jika semua pihak bersemangat untuk mencapai kesepakatan, tidak ada peluang untuk menyelesaikan semua rincian dalam waktu satu minggu, apalagi jika salah satu pihak tidak tertarik sama sekali,"
Argumen ini secara jelas merujuk pada keengganan pemerintah Israel untuk memulai kembali negosiasi tahap kedua.
Bergman mengutip pernyataan pejabat keamanan senior lain Israel, “Melanggar dan menghindar dari penerapan perjanjian tersebut dapat menyebabkan kegagalan tahap pertama, dan dengan demikian kegagalan untuk menyelesaikan pembebasan semua tahanan,”.
"Hal ini berujung pada risiko keamanan yang dapat mendorong Israel ke dalam siklus kekerasan baru, tanpa keuntungan strategis yang signifikan," kata laporan tersebut.

Menolak Negosiasi
Laporan juga menyatakan kalau para analis militer Israel percaya kalau tahap kedua negosiasi sangat penting.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.