Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Sempat Ditahan Biden, Israel kini Terima 1 Ton Bom dari AS saat Gencatan Senjata Berlangsung di Gaza

Pengiriman bom berat buatan Amerika Serikat yang sebelumnya ditahan oleh pemerintahan mantan Presiden Joe Biden akhirnya tiba di Israel.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Sempat Ditahan Biden, Israel kini Terima 1 Ton Bom dari AS saat Gencatan Senjata Berlangsung di Gaza
Official United States Air Force Website
Awak amunisi memindahkan bom Mark 84 (MK-84) seberat 2.000 pon pada tanggal 21 April 2010, di Pangkalan Angkatan Udara Ellsworth, SD. (foto Angkatan Udara AS/Prajurit Kelas 1 Corey Hook). 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Israel pada hari Minggu (16/2/2025) mengumumkan pengiriman bom berat buatan Amerika Serikat yang sebelumnya ditahan oleh pemerintahan mantan Presiden Joe Biden akhirnya tiba di Israel.

Amunisi MK-84, bom berdaya ledak tinggi seberat 2.000 pon, kini telah sampai di Pelabuhan Ashdod dan segera dipindahkan ke pangkalan udara Israel menggunakan truk.

Pengiriman ini, yang pertama kali dijadwalkan pada Mei lalu, sempat diblokir oleh pemerintahan Biden akibat kekhawatiran terkait dampaknya terhadap warga sipil di Gaza, dikutip dari Arab News.

Pada saat itu, serangan darat Israel di kota Rafah, Gaza selatan, memicu penundaan tersebut. 

Namun, setelah pemerintahan Biden berakhir, Presiden Donald Trump menyetujui pengiriman ini, yang menjadi bagian dari kesepakatan lebih luas antara Amerika Serikat dan Israel.

"Pengiriman amunisi yang tiba malam ini, yang dirilis oleh pemerintahan Trump, merupakan aset penting bagi Angkatan Udara dan IDF (Angkatan Darat Israel). Ini juga menjadi bukti kuatnya aliansi antara Israel dan Amerika Serikat," ujar Menteri Pertahanan Israel, Yoav Katz, dikutip dari Anadolu Anjansi.

Ia mengungkapkan rasa terima kasih kepada pemerintah AS atas dukungan yang diberikan kepada Israel.

Berita Rekomendasi

"Saya berterima kasih kepada Presiden Donald Trump dan pemerintah AS atas dukungan mereka yang tak tergoyahkan terhadap Negara Israel. Kami akan terus bekerja sama untuk memperkuat keamanan kami," imbuhnya.

Selain bom MK-84, pemerintahan Trump juga menyetujui penjualan peralatan militer senilai lebih dari 7,4 miliar USD pada Februari 2025.

Peralatan militer tersebut mencakup bom, rudal, dan peralatan terkait lainnya untuk Israel

MK-84 sendiri adalah bom berdaya ledak tinggi yang dirancang untuk menghancurkan bangunan besar dan menyebabkan kerusakan dalam radius yang luas. 

Bom ini memiliki bobot sekitar satu ton dan telah dikaitkan dengan pengeboman Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Gaza pada Oktober 2023, yang menewaskan lebih dari 470 orang.

Baca juga: Donald Trump Setuju 1 Miliar Dolar untuk Transfer Bom Baru dan Buldoser Lapis Baja dari AS ke Israel

Sejak dimulainya perang Gaza pada 7 Oktober 2023, lebih dari 76.000 ton peralatan militer telah tiba di Israel melalui 678 pesawat angkut dan 129 kapal, sebagian besar dari AS.

Sebagai informasi, pengiriman bom dari AS ini terjadi ketika gencatan senjata berlangsung di Gaza.

Lebih dari 48.200 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas selama konflik ini.

Keputusan untuk melanjutkan pengiriman amunisi ini memunculkan berbagai reaksi.

Terutama terkait kekhawatiran akan meluasnya penderitaan bagi warga sipil yang sudah menderita akibat perang yang berkepanjangan.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

Wiki Terkait

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas