18 Orang Tewas Rebutan Naik Kereta dan Sisi Gelap Kereta di India
Setidaknya 18 warga India tewas akibat desak-desakan di stasiun kereta api New Delhi, Sabtu (15/2/2025) lalu.
Editor: Hasanudin Aco

TRIBUNNEWS.COM, INDIA - Setidaknya 18 warga India tewas akibat desak-desakan di stasiun kereta api New Delhi, Sabtu (15/2/2025) lalu.
Mereka berdesak-desakan rebutan menaiki kereta.
Warga India itu memaksa memasuki kereta yang sudah penuh untuk menghadiri pertemuan keagamaan terbesar di negara itu.
"18 orang termasuk 9 wanita dan 5 anak-anak kehilangan nyawa dalam insiden desak-desakan yang terjadi kemarin sekitar pukul 10 malam di stasiun kereta api New Delhi," kata polisi Delhi kepada afiliasi CNN.
Wakil komisaris polisi Delhi KPS Malhotra mengatakan kepada berita ANI India bahwa insiden desak-desakan itu terjadi Sabtu malam.
Hal itu terjadi ketika penundaan dua layanan kereta dan masuknya penumpang menyebabkan kepadatan.
Ia mengatakan “situasi menjadi tidak terkendali selama periode singkat 10 hingga 15 menit.”
Banyak di antara kerumunan itu diperkirakan sedang menuju Maha Kumbh Mela, pertemuan keagamaan terbesar di dunia, di kota Prayagraj, India.
Berita itu muncul hanya beberapa minggu setelah puluhan orang tewas dalam kerumunan di acara itu sendiri.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan “sedih” dengan kematian terbaru ini.
"Pikiran saya bersama semua orang yang telah kehilangan orang yang mereka cintai. Saya berdoa agar yang terluka segera pulih. Pihak berwenang membantu semua yang terdampak," tulis Modi pada hari Minggu.
Festival ini dianggap sebagai pertemuan damai terbesar di dunia.
Selama enam minggu, sekitar 400 juta orang diperkirakan akan menghadiri Maha Kumbh Mela, atau festival Teko Suci , di tepi Sungai Prayagraj.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.