18 Orang Tewas Rebutan Naik Kereta dan Sisi Gelap Kereta di India
Setidaknya 18 warga India tewas akibat desak-desakan di stasiun kereta api New Delhi, Sabtu (15/2/2025) lalu.
Editor: Hasanudin Aco

India memiliki jaringan kereta api terbesar keempat di dunia, setelah Amerika Serikat, Rusia, dan Cina.
Negara ini melayani sekitar 23 juta penumpang dengan 14.000 kereta setiap harinya.
Akan tetapi, dalam hal layanan penumpang dan keselamatan kereta api, catatan kereta India sangat kurang dibandingkan dengan negara lain termasuk Indonesia.
Sangat sering terlihat penumpang kereta di India bergelantungan di atap dan pintu kereta.
Hal yang pernah dialami Indonesia, terutama kereta di Jakarta, di era tahun 90-an.
Kematian akibat kereta di India
Lebih dari 100.000 kematian akibat kereta api terjadi di India antara tahun 2017 dan 2021, menurut laporan tahun 2022 yang diterbitkan oleh National Crime Records Bureau.
Angka ini mencakup kasus penumpang yang jatuh dari gerbong dan tertabrak kereta api yang melaju kencang, selain tabrakan kereta api.
Stasiun-stasiun besar di seluruh India mengalami lonjakan penumpang yang sangat besar.
Selama liburan atau acara keagamaan, orang-orang yang bermigrasi ke kota-kota besar seperti Delhi, Mumbai, dan Bangalore karena berbagai alasan—terutama pekerjaan—pulang kampung dengan kereta api.
Menteri Perkeretaapian Ashwini Vaishnaw mengumumkan bahwa sebanyak 7.345 kereta khusus baru beroperasi untuk menampung penumpang selama musim liburan.
Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa persiapan yang dilakukan tidak memadai.
Maklum saja India adalah negara dengan populasi penduduk terbesar dunia.
Penumpang duduk di toilet
Kadang penumpang terpaksa duduk di toilet karena kelebihan penumpang.
Masalah ini umum terjadi di banyak kereta dan bukan hal baru, kondisi serupa terjadi tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.