Gedung Putih Sebut Zelensky Picik Setelah Tolak Tawaran Perjanjian Mineral dengan Amerika
Amerika mengkritik keputusan Zelensky menolak untuk menandatangani perjanjian mineral tanah langka dengan Amerika Serikat (AS), kenapa?
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie

TRIBUNNEWS.COM - Gedung Putih mengkritik keputusan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, yang menolak untuk menandatangani perjanjian mineral tanah langka dengan Amerika Serikat (AS).
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Brian Hughes menyebut keputusan Zelensky tersebut sebagai “pandangan sempit” atau picik, dikutip dari Ukrainska Pravda.
Hughes menyatakan penolakan terhadap tawaran tersebut menunjukkan bahwa Zelensky menolak "peluang luar biasa" yang diberikan oleh pemerintahan Presiden Doland Trump.
“Menjalin ikatan ekonomi yang kuat dengan Amerika Serikat akan menjadi jaminan terbaik terhadap agresi di masa depan dan bagian integral dari perdamaian yang abadi,” kata Hughes.
Dikutip dari CNN, pernyataan Hughes ini merespons pernyataan Zelensky yang menolak melepas separuh sumber daya mineral Ukraina kepada AS sebagai imbalan telah didukung dalam perang melawan Rusia.
Keputusan Zelensky untuk menolak perjanjian ini didasarkan pada pandangannya bahwa proposal tersebut tidak melindungi kepentingan nasional Ukraina.
Dalam pernyataannya pada Sabtu (15/2/2025), Zelensky mengaku tak setuju dengan proposal Washington.
Menurutnya, proposal AS tak sejalan dengan kepentingan nasional Kyiv.
“Menurut saya, dokumen itu belum siap untuk melindungi kami, kepentingan kami,” kata Zelensky pada pertemuan di Munich, pada Sabtu (15/2/2025).
Upaya Trump Kuasai 50 Persen Tambang Mineral Ukraina
Trump sebelumnya mengungkapkan keinginannya agar AS memperoleh kembali sebagian dari dana yang telah dikeluarkan untuk mendukung Ukraina.
Baca juga: Populer Internasional: Hamas Diisukan Siap Serahkan Gaza ke PA - Trump Minta Tambang Mineral Ukraina
Tawaran yang diberikan oleh Amerika Serikat mencakup kesepakatan agar Ukraina memberikan 50 persen kepemilikan atas sumber daya mineralnya, termasuk grafit, lithium, dan uranium.
Kesepakatan ini diklaim sebagai kompensasi atas dukungan AS dalam perang Ukraina melawan Rusia.
Menurut Trump, kesepakatan mineral senilai sekitar 500 miliar dolar akan menjadi cara untuk mengembalikan uang yang telah dibelanjakan Amerika untuk mendukung Ukraina sejak dimulainya agresi Rusia pada 2022.
Pertemuan Rusia-Amerika di Arab Saudi
Delegasi Amerika Serikat dan Rusia mengadakan pertemuan di Riyadh, Arab Saudi pada Selasa (18/2/2025).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.