Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Soal Sengketa Nama Teluk Meksiko, Meksiko Tunggu Tanggapan Baru dari Google

Sengketa nama Teluk Meksiko masih bergulir, saat ini Meksiko sedang menunggu tanggapan baru dari Google , apa yang akan terjadi selanjutnya?

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Soal Sengketa Nama Teluk Meksiko, Meksiko Tunggu Tanggapan Baru dari Google
Tangkap layar Google Maps
TELUK MEKSIKO AMERIKA. - Gambar merupakan tangkap layar dari Google Maps yang diambil pada Selasa (18/2/2025), menunjukkan lokasi Teluk Meksiko atau Teluk Amerika. Sengketa nama Teluk Meksiko, saat ini, teluk tersebut muncul di Google Maps sebagai "Teluk Amerika" di Amerika Serikat, sebagai "Teluk Meksiko" di Meksiko, dan "Teluk Meksiko (Teluk Amerika)" di tempat lain. 

TRIBUNNEWS.COM - Sengketa nama Teluk Meksiko masih bergulir.

Pada Senin (17/2/2025), Meksiko mengatakan mereka sedang menunggu tanggapan baru dari Google atas permintaannya agar perusahaan teknologi tersebut mengembalikan nama "Gulf Mexico" ke layanan Google Maps sebelum mengajukan gugatan hukum.

"Kami akan menunggu tanggapan Google dan jika tidak, kami akan melanjutkan ke pengadilan," kata Presiden Claudia Sheinbaum pada Senin (17/2/2025) dalam jumpa pers pagi.

Sheinbaum belum lama ini membagikan surat yang ditujukan kepada pemerintahnya dari Cris Turner, wakil presiden urusan pemerintahan dan kebijakan publik Google, ABC News melaporkan.

Surat itu menyatakan Google tidak akan mengubah kebijakan yang telah ditetapkannya setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendeklarasikan perairan itu sebagai Teluk Amerika.

Saat ini, teluk tersebut muncul di Google Maps sebagai "Teluk Amerika" di Amerika Serikat, sebagai "Teluk Meksiko" di Meksiko, dan "Teluk Meksiko (Teluk Amerika)" di tempat lain.

Dalam suratnya, Turner mengatakan Google menggunakan Teluk Amerika untuk mengikuti "kebijakan peta yang sudah lama berlaku secara tidak memihak dan konsisten di semua wilayah".

Berita Rekomendasi

Ia menegaskan perusahaan tersebut bersedia untuk bertemu langsung dengan pemerintah Meksiko.

“Meskipun perjanjian dan konvensi internasional tidak dimaksudkan untuk mengatur bagaimana penyedia pemetaan swasta merepresentasikan fitur geografis, kebijakan konsisten kami adalah berkonsultasi dengan berbagai sumber yang berwenang untuk menyediakan representasi dunia yang paling mutakhir dan akurat,” tulisnya.

Meksiko berpendapat kebijakan pemetaan tersebut melanggar kedaulatan Meksiko karena AS hanya memiliki yurisdiksi atas sekitar 46 persen wilayah Teluk.

Sisanya dikuasai oleh Meksiko, yang menguasai 49 persen wilayah dan Kuba, yang menguasai sekitar 5 persen.

Baca juga: Gedung Putih Larang Akses Jurnalis AP Setelah Tolak Ganti Nama Teluk Meksiko 

Nama Teluk Meksiko berasal dari tahun 1607 dan diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Menanggapi surat Google tersebut, otoritas Meksiko mengatakan akan mengambil tindakan hukum.

"Dalam keadaan apa pun Meksiko tidak akan menerima penggantian nama zona geografis di wilayahnya sendiri dan di bawah yurisdiksinya," papar pemerintah Meksiko.

Penggantian nama Teluk Meksiko juga memicu perselisihan di AS.

Minggu lalu, Gedung Putih melarang wartawan Associated Press menghadiri beberapa acara, termasuk beberapa acara di Ruang Oval, dengan alasan hal itu karena kebijakan kantor berita tersebut terkait nama tersebut.

AP menggunakan Teluk Meksiko untuk memastikan bahwa nama-nama fitur geografis dapat dikenali di seluruh dunia, tetapi juga mengakui tindakan Trump mengganti nama fitur tersebut.

Organisasi jurnalistik lainnya seperti Organisasi Koresponden Gedung Putih dan New York Times telah menyuarakan pendapat AP dalam menyuarakan kewaspadaan terhadap pelanggaran kebebasan pers.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas