Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Trump Yakin Bisa Akhiri Perang Rusia-Ukraina dan Tuduh Zelensky Bersalah atas Invasi Moskow

Akhirnya, Trump menanggapi keluhan soal Ukraina tidak diundang dalam pembicaraan untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Trump Yakin Bisa Akhiri Perang Rusia-Ukraina dan Tuduh Zelensky Bersalah atas Invasi Moskow
Facebook Donald J. Trump
DONALD TRUMP - Foto ini diambil pada Selasa (11/2/2025) dari publikasi resmi Donald J. Trump pada 20 November 2024 setelah memenangkan Pilpres Amerika Serikat. Trump menanggapi keluhan soal Ukraina tidak diundang dalam pembicaraan untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Selama konferensi pers di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengungkap ada kemungkinan dia segera bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Konferensi pers tersebut digelar setelah pertemuan pejabat AS dan Rusia di Arab Saudi pada Selasa (18/2/2025).

Trump menanggapi keluhan soal Ukraina tidak diundang dalam pembicaraan untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina.

Trump mengklaim dirinya memiliki kekuatan untuk mengakhiri perang tersebut dan menyatakan bahwa konflik ini sebenarnya sudah berjalan dengan sangat baik.

Pada kesempatan itu, Trump melontarkan pernyataan yang menyalahkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky atas invasi yang dilakukan oleh Moskow.

“Anda sudah terlibat selama tiga tahun. Anda seharusnya mengakhiri perang ini. Anda seharusnya tidak pernah memulainya," ujar Trump dalam konferensi pers di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, dikutip dari Al Jazeera.

"Saya bisa membuat kesepakatan untuk Ukraina,” lanjutnya.

Berita Rekomendasi

Trump yakin perdamaian akan segera tercapai setelah perundingan di Riyadh.

“Rusia ingin melakukan sesuatu, mereka ingin menghentikan kebiadaban itu,” ujar Trump.

Saat ditanya mengenai apakah pemerintahannya akan mendukung seruan Rusia untuk mengadakan pemilihan umum di Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan damai, Trump mengklaim tanpa bukti bahwa Zelensky hanya memiliki tingkat persetujuan sebesar 4 persen.

Trump juga menyebutkan pemilihan umum Ukraina ditangguhkan karena keadaan darurat militer.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1892: Saat AS-Rusia Rundingan di Arab, Bantuan UE Mengalir ke Zelensky

Dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh Institut Sosiologi Internasional Kyiv pada Desember lalu, 52 persen responden masih mempercayai Zelensky, meskipun turun 12 poin dibandingkan dengan survei pada Februari.

“Ketika Anda ingin duduk di meja perundingan, bukankah orang-orang Ukraina seharusnya bertanya, ‘Sudah lama sejak kita mengadakan pemilu?’," tambah Trump.

Menurutnya, ini bukan masalah Rusia, melainkan masalah Ukraina dan beberapa negara lainnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas