Serangan Udara Amerika Serikat Tewaskan Anggota Al-Qaeda di Wilayah Barat Laut Suriah
Koalisi pimpinan AS di Suriah menewaskan seorang pemimpin senior afiliasi Al-Qaeda, Hurras al-Din, dalam serangan udara di barat laut negara itu
Editor: Muhammad Barir

Serangan Udara AS Tewaskan Anggota Al-Qaeda di Wilayah Barat Laut Suriah
TRIBUNNEWS.COM- Koalisi pimpinan AS di Suriah menewaskan seorang pemimpin senior afiliasi Al-Qaeda, Hurras al-Din, dalam serangan udara di barat laut negara itu, militer AS mengumumkan pada 22 Februari.
Hurras al-Din adalah afiliasi resmi Al-Qaeda di Suriah dan merupakan saingan Hayat Tahir al-Sham (HTS), yang sekarang menguasai negara tersebut.
"Pada tanggal 21 Februari, pasukan Komando Pusat AS (CENTCOM) melakukan serangan udara presisi di Suriah Barat Laut, menewaskan Wasim Tahsin Bayraqdar, seorang fasilitator kepemimpinan senior organisasi teroris Hurras al-Din (HaD), afiliasi Al-Qaeda," bunyi pernyataan tersebut.
"Kami akan tanpa henti mengejar dan menghancurkan ancaman teroris, di mana pun lokasinya, untuk melindungi tanah air kami serta sekutu dan mitra kami," kata komandan CENTCOM, Jenderal Michael Erik Kurilla.
Pembunuhan itu terjadi seminggu setelah serangan udara AS lainnya menewaskan Abu Ubaidah al-Muhajir, seorang pejabat keuangan dan logistik senior Hurrras al-Din, di Suriah barat laut pada 15 Februari.
Hurras al-Din dibentuk pada tahun 2018 di Provinsi Idlib, Suriah. Kelompok ini menjadi cabang resmi al-Qaeda di Suriah setelah bekas cabang Al-Qaeda di Suriah, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), secara terbuka menjauhkan diri dari organisasi induk aslinya pada tahun 2017.
HTS mengambil alih kekuasaan di Damaskus pada bulan Desember setelah melancarkan serangan kilat dari bentengnya di Kegubernuran Idlib.
Pemerintah AS secara diam-diam mendukung HTS dalam perang 14 tahun melawan pemerintah Suriah Bashar al-Assad dan menyambut baik kekuasaannya di Suriah.
Pada saat yang sama, militer AS terus menargetkan komandan Hurras al-Din, yang dapat dilihat sebagai saingan HTS dan pemimpinnya, Ahmad al-Sharaa.
Serangkaian serangan pesawat tak berawak AS pada tahun 2020 dan 2021 menewaskan sejumlah anggota Hurras al-Din, memicu spekulasi bahwa elemen-elemen dalam HTS membocorkan keberadaan individu-individu untuk penargetan asing.
Anggota Hurras al-Din juga menuduh bahwa sejumlah agen asing mereka telah diinterogasi oleh pejabat dari negara asal mereka saat ditahan di penjara HTS di Idlib.
SUMBER: THE CRADLE
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.