Umat Muslim di Gaza Sambut Ramadan 2025 Bersamaan dengan Berakhirnya Gencatan Senjata
Umat Muslim di Gaza sedang mempersiapkan diri untuk menyambut bulan suci Ramadan bersamaan dengan berakhirnya gencatan senjata pada 1 Maret 2025.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama

TRIBUNNEWS.COM - Umat Muslim di Gaza sedang mempersiapkan diri untuk menyambut bulan suci Ramadan, yang dimulai pada 28 Februari dan berakhir pada 29 Maret.
Namun, persiapan mereka dilakukan di tengah kondisi yang sulit, dengan peperangan yang terus berlangsung, Al Jazeera melaporkan.
Gencatan senjata yang rapuh antara Hamas dan Israel diperkirakan akan berakhir pada Sabtu (1/3/2025), yang menambah ketegangan di wilayah tersebut.
Pembatasan Israel di Masjid Al-Aqsa selama Ramadan
Selama bulan Ramadan, Israel akan memberlakukan pembatasan ketat di sekitar Masjid Al-Aqsa, salah satu situs tersuci dalam Islam yang terletak di Yerusalem Timur yang diduduki.
Berikut ini beberapa poin penting tentang pembatasan yang diberlakukan oleh Israel:
- Hanya pria berusia lebih dari 55 tahun dan wanita berusia lebih dari 50 tahun dari Tepi Barat yang diduduki yang diizinkan mengunjungi masjid.
- Tahanan Palestina yang baru dibebaskan dari penjara Israel akan dilarang mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa selama Ramadan.
- Israel mengklaim bahwa pembatasan ini serupa dengan yang diberlakukan tahun lalu, namun Otoritas Palestina menyebutnya sebagai tindakan "rasis dan provokatif."
- Sebanyak 3.000 personel keamanan Israel akan dikerahkan di sekitar Yerusalem Timur, termasuk di pos pemeriksaan menuju Masjid Al-Aqsa.
- Pengunjung beragama Yahudi masih diizinkan untuk berkunjung, namun tidak diperbolehkan berdoa di kompleks tersebut, sesuai dengan konvensi yang ada, mengingat kompleks ini adalah situs kuil Yahudi yang dihancurkan pada tahun 70 M.
- Meski begitu, dalam beberapa tahun terakhir, kelompok ultranasionalis sayap kanan, termasuk mantan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, telah menentang konvensi ini, menyebabkan ketegangan dengan mencoba berdoa di kompleks tersebut.
Baca juga: Otoritas Gaza Kecam Video AI Donald Trump yang Dianggap Kolonialis
Keamanan dan Ketegangan di Tepi Barat
Situasi di Tepi Barat juga semakin memanas.
Pasukan keamanan Otoritas Palestina baru-baru ini menangkap Kamal al-Khatib, seorang komandan kelompok bersenjata Palestina Batalyon Tulkarem, dalam sebuah penggerebekan di kamp Nur Shams.
Selain itu, dalam sebuah rapat umum di Yerusalem, Itamar Ben-Gvir menyerukan agar orang-orang Yahudi menduduki Gaza dan "membersihkan" daerah kantong Palestina tersebut dari penduduknya, sebuah pernyataan yang semakin memperburuk ketegangan di wilayah tersebut.
Di sisi lain, BBC menghadapi kontroversi terkait film dokumenter tentang kehidupan anak-anak di Gaza.
Setelah mendapatkan kritik, BBC meminta maaf dan mengakui adanya "kekurangan serius" dalam pembuatan film tersebut.
BBC menyatakan bahwa mereka tidak berencana untuk menyiarkan program tersebut lagi dalam bentuknya saat ini atau mengembalikannya ke platform iPlayer.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.