Pasukan Israel Jadi 'Pahlawan Kesiangan', Baru Datang sesudah Pejuang Terakhir Hamas Pergi
Hasil penyelidikan tentang serangan Hamas tanggal 7 Oktober 2023 menunjukkan bahwa IDF datang terlambat di tempat paling terdampak serangan Hamas.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Pravitri Retno W

TRIBUNNEWS.COM – Hasil penyelidikan tentang serangan Hamas tanggal 7 Oktober 2023 menunjukkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) datang terlambat.
Kepala Staf Umum IDF, Letjen Herzi Halevi, mengatakan pasukan pertama IDF bahkan baru sampai di pemukiman Nir Oz setelah pejuang terakhir Hamas angkat kaki dari sana.
Nir Oz disebut sebagai pemukiman yang paling terdampak parah oleh serangan Hamas. Halezi menyebut seperempat warga pemukiman itu tewas atau diculik.
Halevi lalu mengatakan terlalu banyak pasukan Israel yang pergi ke Sderot, kota di Israel yang dekat dengan perbatasan Gaza.
Dua pasukan dikirimkan ke Nir Oz. Namun, pasukan itu terlibat dalam pertempuran lain saat menuju ke pemukiman itu. Keduanya bahkan tidak sampai di Nir Oz.
"Dampaknya sangat parah," kata Halevi hari Minggu, (2/3/2025), dikutip dari The Times of Israel.
Menurut Halevi, warga Nir Oz mengklaim tentara pertama baru tiba setelah pejuang terakhir Hamas pergi.
"Inilah hal terburuk yang bisa kami dengar," ujar bos IDF itu.
Dia menyebut absennya data intelijen adalah bagian besar dalam kegagalan IDF. Kata dia, data intelijen itu bisa mengubah kenyataan. Sayangnya, IDF tidak mendapatkannya.

Kemudian, Halevi membahas sinyal-sinyal dari Hamas yang menujukkan mereka sedang merencanakan sesuatu. Sinyal itu baru diterima beberapa jam menjelang serangan.
"Pertanyaan utamanya ada di sini: Bisakah kita memahami apa yang diterima pada malam itu secara berbeda, dan membuat keputusan berbeda?"
Baca juga: Mau Lengser, Bos Besar IDF Akui Remehkan Hamas, Kaget Serangan 7 Oktober Bisa Terjadi
Dia mengatakan Hamas mengaktifkan SIM card milik warga Israel pada Jumat malam tanggal 6 Oktober. Hal ini turut dilaporkan oleh intelijen IDF.
Meski demikian, menurut Halevi, peristiwa seperti ini sudah pernah terjadi berkali-kali.
IDF juga mengecek pergerakan pejabat senior Hamas. Hasil pengecekan menunjukkan mereka melakukan aktivitas seperti biasa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.