Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

90.000 Jemaah Salat Jumat di Al-Aqsa Meski Dibatasi Israel

Salat Jumat pertama Ramadan di Al-Aqsa dihadiri 90.000 jemaah meski ada pembatasan dari Israel.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: timtribunsolo
zoom-in 90.000 Jemaah Salat Jumat di Al-Aqsa Meski Dibatasi Israel
Tangkapan Layar YouTube Al Jazeera English
MASJID AL-AQSA - Tangkapan Layar YouTube Al Jazeera English pada Rabu (26/2/2025) menunjukkan Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur pada tahun 2023. Salat Jumat pertama Ramadan di Al-Aqsa dihadiri 90.000 jemaah meski ada pembatasan. 

TRIBUNNEWS.C0M – Meskipun mengalami pembatasan ketat dari pihak Israel, sekitar 90.000 warga Palestina tetap melaksanakan shalat Jumat pertama bulan Ramadhan di Masjid Al-Aqsa.

Pembatasan ini mencakup akses yang hanya diperbolehkan bagi pria di atas usia 55 tahun, wanita di atas 50 tahun, dan anak-anak di bawah 12 tahun.

Pembatasan Akses oleh Israel

Direktur Jenderal Wakaf Islam di Yerusalem, Sheikh Azzam al-Khatib, menyatakan bahwa meskipun ada pembatasan yang ketat, semangat warga Palestina untuk beribadah tidak surut. "Sekitar 90.000 jemaah menghadiri shalat Jumat di Masjid Al-Aqsa," ujarnya, seperti dikutip dari Anadolu Agency.

Sehari sebelum shalat, pihak berwenang Israel mengumumkan pengerahan sekitar 3.000 petugas polisi di Kota Tua Yerusalem dan di pos pemeriksaan menuju kompleks masjid.

Seorang saksi mata melaporkan bahwa tentara Israel mencegah puluhan ribu warga Palestina melintasi pos pemeriksaan militer menuju Masjid Al-Aqsa.

Dukungan dari Relawan

Meskipun pembatasan dan kehadiran pasukan Israel yang signifikan, warga Palestina tetap berusaha untuk mencapai Masjid Al-Aqsa.

Mereka dibantu oleh kelompok relawan termasuk penjaga Al-Aqsa, pramuka, dan tim keamanan.

Berita Rekomendasi

Khatib Jumat Masjid Al-Aqsa, Muhammad Salim Muhammad Ali, memberikan pujian kepada para jemaah atas semangat dan ketekunan mereka.

Setelah shalat Jumat, jemaah juga melanjutkan dengan melaksanakan shalat jenazah bagi warga Palestina yang meninggal akibat agresi Israel.

Kebijakan Pembatasan oleh Netanyahu

Baca juga: Hamas Serukan Warga Palestina Kunjungi Masjid Al-Aqsa Selama Ramadan Sebagai Bentuk Perlawanan

Sebelum pengumuman pembatasan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyetujui usulan tersebut.

Dalam surat pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya, pemerintah Israel mengikuti aturan pembatasan yang diterapkan tahun lalu.

Hanya mereka yang memenuhi syarat dan memiliki izin keamanan yang diperbolehkan memasuki kompleks masjid.

Masjid Al-Aqsa memiliki makna yang sangat penting bagi umat Islam, terutama selama bulan Ramadhan.

Biasanya, lebih dari 200.000 jemaah hadir di Masjid Al-Aqsa pada Jumat terakhir Ramadhan.

Namun, kebijakan Israel yang membatasi jumlah jemaah setiap tahunnya terus menjadi sumber ketegangan di wilayah tersebut.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas