Menkeu Israel Bocorkan Rencana Trump untuk Usir Warga Gaza Mulai Terbentuk, Singgung Kerja Sama
Rencana Trump untuk merelokasi jutaan warga Gaza ke negara lain disebut Menteri Keuangan sayap kanan Israel, Bezalel Smotrich, mulai terbentuk.
Penulis: Nuryanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Keuangan sayap kanan Israel, Bezalel Smotrich, mengatakan rencana Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk merelokasi jutaan warga Gaza ke negara lain "mulai terbentuk."
Namun, Bezalel Smotrich mengakui bahwa itu akan menjadi usaha logistik yang sangat besar.
Smotrich mengklaim persiapan sedang dilakukan untuk membentuk badan berskala besar guna mengawasi pemindahan tersebut.
"Rencana ini mulai terbentuk, dengan tindakan berkelanjutan yang dikoordinasikan dengan pemerintah."
"Rencana ini melibatkan identifikasi negara-negara utama, pemahaman kepentingan mereka – baik dengan AS maupun dengan kita – dan pemupukan kerja sama," kata Smotrich dalam sebuah acara di parlemen, Minggu (9/3/2025), dilansir Al Arabiya.
Smotrich – yang telah berulang kali menyerukan Israel untuk mengusir warga Palestina keluar dari Gaza dan membangun kembali wilayah tersebut – menyebut tugas tersebut “rumit” secara logistik, menurut media Israel.
Selain merelokasi Gaza, Smotrich – yang tinggal di pemukiman di Tepi Barat yang diduduki – juga mendorong Israel untuk memperluas pemukimannya di Tepi Barat.
Tahun lalu, ia mengatakan akan mendatangkan “sejuta” pemukim baru ke wilayah yang diduduki.
Trump Sebut Warga Palestina Tak Punya Hak untuk Kembali
Sebelumnya, Donald Trump mengatakan dua juta warga Palestina yang akan dimukimkan kembali di negara-negara tetangga berdasarkan rencananya untuk mengambil alih dan membangun kembali Jalur Gaza, tidak akan memiliki hak untuk kembali.
"Tidak, mereka tidak akan melakukannya, karena mereka akan mendapatkan perumahan yang jauh lebih baik," katanya kepada Fox News.
"Saya berbicara tentang membangun tempat tinggal permanen untuk mereka," jelasnya.
Baca juga: Hamas Temui Bos Intelijen Mesir: Bantah Setuju Perpanjangan Gencatan Senjata, IDF Bom Gaza Utara
Klip wawancara tersebut dirilis sehari setelah Trump mengatakan dia "berkomitmen untuk membeli dan memiliki Gaza", meskipun ada kecaman global terhadap rencana yang dia luncurkan.
Otoritas Palestina dan kelompok Hamas, yang perangnya selama 16 bulan dengan Israel telah menyebabkan kehancuran yang meluas di Gaza, menegaskan kembali bahwa tanah Palestina "tidak untuk dijual".
Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji usulan Trump sebagai "revolusioner dan kreatif".
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.