Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Waktu Israel Hampir Habis, Houthi Segera Lanjutkan Serangan, Hamas Puji Sekutunya

Houthi menyampaikan ultimatum keras kepada Israel. Jika Israel dalam empat hari ke depan belum mengizinkan bantuan ke Gaza, Houthi kembali menyerang.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Waktu Israel Hampir Habis, Houthi Segera Lanjutkan Serangan, Hamas Puji Sekutunya
Kantor berita Saba
ANCAMAN HOUTHI - Houthi memberi Israel waktu empat hari mulai tanggal 7 Maret 2025 untuk membuka akses masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Jika ultimatum ini tidak diabaikan Israel, Houthi akan melanjutkan serangan di Laut Merah. 

TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Houthi atau Ansarallah di Yaman memberi Israel waktu empat hari untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan kembali masuk ke Jalur Gaza.

Jika Israel tidak melakukannya, Houthi akan melanjutkan serangan di Laut Merah yang menargetkan kapal-kapal Israel.

“Jika setelah empat hari Israel terus mencegah masuknya bantuan ke Jalur Gaza, kami akan meneruskan operasi di laut untuk menyerang Israel,” kata pemimpin Houthi yang bernama Abdulmalik Al Houthi pada hari Jumat, (7/3/2025), dikutip dari The Times of Israel.

Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas yang mulai berlakuk 19 Januari lalu, Israel diwajibkan mengizinkan masuknya bantuan ke Gaza.

Israel beberapa hari kemarin mengumumkan menghentikan aliran bantuan. Menurut Israel, alasannya adalah karena Hamas menolak usul dari Israel untuk memperpanjang gencatan senjata tahap awal dan pembebasan sandera.

Adapun ultimatum Houthi di aatas disampaikan beberapa hari sesudah Amerika Serikat (AS) menetapkan Houthi sebagai “organisasi teroris”.

Houthi mulai menyerang Israel setelah perang di Gaza meletus pada bulan Oktober 2023. Serangan itu adalah bentuk dukungan kepada warga Palestina di Gaza.

Berita Rekomendasi

Israel mengklaim berhasil menangkis sebagian besar serangan Houthi. Namun, warga Israel sering harus berlarian ke tempat perlindungan pada malam hari ketika serangan dilancarkan.

Beberapa drone dan rudal yang ditembakkan Houthi sukses menghantam wilayah Israel, misalnya di Kota Tel Aviv dan Eilat.

GAZA HANCUR - Foto yang diambil dari kantor berita Wafa tanggal 6 Maret 2025 memperlihatkan bangunan-bangunan di Jalur Gaza hancur karena serangan Israel. Mesir mengusulkan rencana pembangunan kembali Gaza.
GAZA HANCUR - Foto yang diambil dari kantor berita Wafa tanggal 6 Maret 2025 memperlihatkan bangunan-bangunan di Jalur Gaza hancur karena serangan Israel. Mesir mengusulkan rencana pembangunan kembali Gaza. (Wafa)

Di samping itu, Houthi juga melancarkan operasi yang menargetkan kapal-kapal Israel di Laut Merah. Operasi itu mengganggu pelayaran dunia.

Israel tidak diam saja melihat serangan Houthi. Israel membalasnya dengan serangan udara ke Yaman. AS dan Inggris yang menjadi sekutu Israel juga ikut menyerang Houthi.

Baca juga: Houthi Gertak Israel, Ancam Bakal Hujani Laut Merah Pakai Rudal jika Blokade Gaza Tak Dicabut

Houthi berulang kali menegaskan baru akan menghentikan serangan jika perang di Gaza diakhiri. Sejak gencatan di Gaza diberlakukan, Houthi belum menyerang Israel lagi.

“Sikap ini berasal dari kewajiban keagamaan, kemanusiaan, dan prinsip, serta penjelasan dari apa yang sebelumnya diumumkan oleh Republik Yaman bahwa negara itu akan terus memantau komitmen entitas Zionis dalam memenuhi kewajibannya menurut perjabjian dengan kelompok perlawanan Palestina yang dipimpin oleh Hamas,” kata Houthi untuk menegaskan kembali kesiapannya untuk menyerang Israel, dikutip dari kantor berita Samaa.

Houthi mengatakan serangan terhadap Israel di lautan bertujuan untuk memblokade kapal-kapal Israel dan mencegah Israel melakukan genosida terhadap rakyat Palestina.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas