Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

AS Klaim Hamas Mau Melucuti Senjata, Gencatan Senjata 5-10 Tahun dan Pensiun dari Dunia Politik Gaza

AS mengklaim Hamas mau mundur dari Gaza, gencatan senjata 5-10 tahun dan melucuti senjata. Sumber Palestina sebut Hamas tidak mengusulkan itu.

Tribun X Baca tanpa iklan
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in AS Klaim Hamas Mau Melucuti Senjata, Gencatan Senjata 5-10 Tahun dan Pensiun dari Dunia Politik Gaza
Telegram/Brigade Al-Qassam
PEMBEBASAN SANDERA - Foto ini diambil dari publikasi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer gerakan Hamas) pada Minggu (23/2/2025), memperlihatkan anggota Brigade Al-Qassam memamerkan senjata selama pertukaran tahanan gelombang ke-7 di Jalur Gaza pada Sabtu (22/2/2025). Pada Senin (10/3/2025), AS mengklaim Hamas mau mundur dari Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Utusan khusus Amerika Serikat (AS) untuk tahanan Israel di Gaza, Adam Boehler, mengklaim negosiator Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengusulkan gencatan senjata antara lima dan 10 tahun.

AS mengklaim usulan itu akan mencakup pelucutan senjata dan penarikan diri gerakan tersebut dari panggung politik di Jalur Gaza.

“Hamas mengusulkan kepada Amerika gencatan senjata untuk jangka waktu antara 5 dan 10 tahun, di mana Hamas akan menyerahkan semua senjatanya," kata Adam Boehler dalam wawancara dengan Perusahaan Penyiaran Israel, Kan, pada Senin (10/3/2025).

Ia mengatakan perjanjian potensial tersebut akan mencakup peran AS bersama negara-negara lain untuk memastikan tidak ada terowongan atau kegiatan militer dan Hamas tidak akan berpartisipasi dalam politik di masa mendatang di Jalur Gaza.

"Ini bukan tawaran yang buruk untuk memulai," kata utusan AS itu.

Ia menunjukkan bahwa ada kemajuan dalam negosiasi dengan Hamas, tetapi kemajuan tersebut masih berjalan dalam langkah-langkah kecil.

Hamas tidak mengeluarkan komentar apa pun mengenai usulan tersebut, tetapi sebelumnya berulang kali mengonfirmasi penolakannya untuk menyerahkan persenjataannya selama ada pendudukan Israel.

Berita Rekomendasi

Khaled Meshaal, kepala gerakan Hamas di luar Palestina, menekankan pada sebuah upacara yang menandai pembebasan tahanan yang dideportasi di Mesir bahwa hanya rakyat Palestina yang akan memerintah tanah mereka.

Ia menekankan tidak ada sistem politik eksternal yang akan dipaksakan kepada mereka dan mereka juga tidak akan melucuti senjata selama mereka berada di bawah pendudukan Israel.

Sementara itu, sumber Palestina yang mengetahui negosiasi Hamas dan AS mengomentari laporan yang mengatakan Hamas setuju untuk melucuti senjata dan gencatan senjata selama 5-10 tahun.

Baca juga: Jawaban Donald Trump saat Ditanya soal Israel, Hamas, Ukraina, dan Rusia

"Hamas tidak mengemukakan gagasan untuk pensiun dari pekerjaan politik dan melucuti senjata, sebagai gantinya gencatan senjata jangka panjang yang berlangsung antara 5 dan 10 tahun," katanya kepada Sky News.

"Ide Hamas untuk pensiun dari kerja politik dan melucuti senjata sebagai ganti gencatan senjata jangka panjang diusulkan oleh delegasi Amerika dan ditolak oleh gerakan tersebut," tambahnya.

Sumber tersebut mengatakan Hamas setuju untuk membebaskan 10 sandera dengan imbalan gencatan senjata selama dua bulan namun Israel menolak usulan tersebut.

Hamas juga menawarkan untuk membebaskan sandera AS Aidan Alexander sebagai isyarat niat baik tanpa upacara serah terima, untuk menjaga jalur negosiasi tetap terbuka dengan Washington.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas