Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Hamas Bersedia Serahkan Tentara Idan Alexander Berkewarganegaraan Israel-AS dan 4 Jenazah Sandera

Hamas mengonfirmasi pembebasan tentara Israel berkewarganegaraan Israel-AS dan empat jenazah sandera dari Jalur Gaza.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: timtribunsolo
zoom-in Hamas Bersedia Serahkan Tentara Idan Alexander Berkewarganegaraan Israel-AS dan 4 Jenazah Sandera
Telegram/Brigade Al-Qassam
BRIGADE AL-QASSAM - Foto ini diambil dari publikasi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer gerakan Hamas) pada Minggu (23/2/2025), memperlihatkan anggota Brigade Al-Qassam membawa tulisan "Neraka Al-Maghazi" merujuk pada tewasnya 21 tentara Israel dalam serangan Al-Qassam pada Januari 2024. Pada Jumat (14/3/2025), Hamas menyatakan bersedia membebaskan satu tentara berkewarganegaraan Israel-AS dan 4 jenazah sandera. 

TRIBUNNEWS.COM – Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengumumkan kesepakatan untuk membebaskan satu tentara berkewarganegaraan Israel dan empat jenazah sandera yang memiliki kewarganegaraan ganda.

Kesepakatan ini dicapai setelah menerima usulan dari para mediator pada hari Kamis, 13 Maret 2025.

Hamas menyatakan bahwa mereka menangani usulan tersebut dengan tanggung jawab dan sikap positif.

Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan pada Jumat (14/3/2025), Hamas mengonfirmasi persetujuan untuk membebaskan tentara Israel Idan Alexander, yang juga memiliki kewarganegaraan Amerika Serikat, serta jenazah empat orang lainnya.

"Perlawanan siap untuk memulai perundingan dan mencapai kesepakatan komprehensif mengenai berbagai isu terkait tahap kedua," ungkap Hamas.

Mereka juga menyerukan agar Israel melaksanakan kewajibannya sepenuhnya.

Negosiasi dan Imbalan

Seorang pemimpin Hamas menekankan bahwa mereka akan menyerahkan jenazah empat tahanan berkewarganegaraan ganda sebagai imbalan untuk pembebasan tahanan Palestina.

Berita Rekomendasi

Negosiasi tidak langsung antara kedua belah pihak direncanakan akan dimulai pada hari yang sama saat para tahanan dibebaskan, sebagai bagian dari tahap kedua perjanjian.

Pemimpin tersebut menyatakan bahwa negosiasi akan mencakup pengaturan terkait gencatan senjata, penarikan pasukan, dan pembebasan tahanan yang tersisa dalam waktu 50 hari.

Ia juga menekankan pentingnya segera membuka penyeberangan untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan.

Baca juga: Tarik Ulur Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza, Tawaran Hamas Bebaskan Sandera Ditolak Israel

"Pelaksanaan tahap pertama harus dilanjutkan, termasuk protokol kemanusiaan, penghentian operasi militer, dan rehabilitasi infrastruktur," tambahnya.

Mediator dari Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar diminta mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan penyelesaian negosiasi dan tercapainya kesepakatan komprehensif yang mencakup gencatan senjata dan penarikan penuh.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas