PBB Rilis Laporan soal Genosida Israel di Gaza: Hamas Sambut, Israel Sebutnya Fitnah
Komisi Penyelidikan PBB merilis laporan yang menetapkan bahwa Israel melakukan tindakan genosida terhadap warga Palestina selama perang 7 Oktober.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Yurika NendriNovianingsih

TRIBUNNEWS.COM - Komisi Penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru-baru ini merilis laporan yang menetapkan bahwa Israel melakukan tindakan genosida terhadap warga Palestina selama perang 7 Oktober.
Laporan PBB itu mencatat tentara Israel menggunakan kekerasan seksual sebagai bagian dari prosedur operasi standar dalam perlakuan mereka terhadap warga Palestina.
Komisi Penyelidikan Internasional Independen, yang mencakup wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur dan Israel.
Dalam laporannya, mereka mengonfirmasi Israel melakukan tindakan genosida dengan menghancurkan fasilitas perawatan kesehatan untuk wanita di Gaza.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa kekerasan seksual, termasuk pemaksaan menelanjangi di depan umum dan ancaman pemerkosaan, menjadi bagian dari taktik Israel yang digunakan dalam serangan mereka terhadap warga Palestina.
Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa kekerasan berbasis gender yang dilakukan oleh pemukim Israel di Tepi Barat digunakan sebagai cara untuk menakut-nakuti dan mengusir komunitas Palestina dari tanah mereka.
Respons Hamas
Dikutip dari The Cradle, pejuang Hamas menyambut baik laporan tersebut.
Hamas menyatakan bahwa laporan PBB "mengonfirmasi kekejaman" yang dilakukan oleh tentara Israel yang didukung oleh negara-negara Barat.
"Laporan PBB menyoroti pengabaian dan penyangkalan masyarakat internasional terhadap kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina," terang pernyataan yang dirilis Hamas pada Kamis (13/3/2025).
Kelompok tersebut pun menyerukan agar masyarakat internasional mengambil sikap yang serius untuk mengatasi situasi ini.
Respons Israel
Pihak Israel pun merespon laporan PBB ini.
Baca juga: Proses Panjang Penuh Risiko Negosiasi Gencatan Senjata Antara Israel, AS, dan Hamas
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah laporan tersebut.
Netanyahu menyebut PBB dan Dewan Hak Asasi Manusia sebagai "antisemit" dan "dewan hak berdarah."
PM Israel itu menyebut PBB sebagai "organisasi busuk" yang mendukung terorisme.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.